Wednesday, January 28, 2009

Langka? Just a minute/Mengko Dhisit/Nanti Dulu/Ntar Dolo

11:09 AM

Suatu Siang di Angkringan pinggiran kota Yogyakarta, 4 orang terlibat percakapan serius. Adalah Pak Agus Seorang penjual angkringan, Mbah Surip Sesepuh kampung, Ujang anak kost asal cibaduyut, dan Agung Wartawan Koran.

Pak Agus : Mbah, Apa benar Elpiji langka?
Mbah Surip : Eit, Nanti dulu... Jangan bilang langka dolo, Gus.
Pak Agus : Lah buktinya di toko dekat rumah saya Elpiji 3 Kg tidak ada kemarin.
Mbah Surip : Ee..alah, Gus-gus.. kurang tak berarti langka, itu pun baru kemarin, kan? Coba di cek lagi hari ini? Coba di cek di toko lain.
Ujang : Tapi di Koran dan di TV bilangnya begitu, mbah?
Mbah Surip : Jang.. Koran itu bikin judul biar bisa menarik dibaca, wartawan memang begitu.
Agung : (Sejak tadi mendengar percakapan) Eh, Mbah... Saya juga wartawan tapi tidak begitu.
Mbah Surip : Sorry Bos, maksudnya banyak TV dan Koran yang nulis seperti itu, padahal faktanya tidak selalu seperti itu.
Agung : Yang nulis sperti itu hanya oknum saja, Mbah. Si wartawan melihat tidak ada Elpiji dekat rumahnya, dibilang langka se kabupaten, langka se provinsi, itu yang tidak benar.
Mbah Surip : Justru itu yang membuat masyarakat panik, Bos.
Agung : Ya, Pertamina sering jadi sasaran tembak.
Pak Agus : Bagi rakyat kecil seperti saya, yang penting Elpiji tersedia berapapun dibutuhkan dan kapanpun saya beli. Itu baru aman dan harganya terjangkau.
Ujang : Katanya Pertamina pengalaman, tapi masih saja langka?
Mbah Surip : Jang – Jang, Langka lagi.. Langka lagi.. Jangan bicara langka klo Cuma di toko dekat rumah kosong stok. Jangan men-generalisir suasana, Jang.
Pak Agus : Wah... Mbah Surip kayak politikus.
Ujang : Ah, Se bodo’ amat, mbah.
Mbah Surip : Koq ngomongnya gitu, Jang! (Mbah Surip agak tersinggung)
Ujang : Euleuh – euleuh…Canda Mbah.. Canda.. jangan dimasukin ati, atuh..
Pak Agus : Hidup Pertamina.. Jangan di tutup Angkringan saya!
Agung : Hahaha.... memangnya ORBA, Pak. Beda pendapat langsung main tutup, main tangkap, main pecat?!

Sunday, January 25, 2009

Wilders Di Sidang!

Sutradara Film Fitna Menuai Konsekuensinya

Masih ingat dengan nama GEERT WILDERS? Ya, sutradara Film kontroversial ini akan mendapat konsekuensi di Pengadilan Banding Amsterdam (21/1). Pengadilan memerintahkan jaksa penuntut untuk membawa anggota parlemen Belanda itu ke meja hijau dengan dakwaan memicu kebencian dan diskriminasi kepada muslim.

Dengan melecehkan simbol-simbol Islam, dia juga menghina pemeluk agama tersebut” ujar panel hakim dalam keputusannya seperti dikutip AFP dalam Harian Radar Jogja. ”Dalam sistem demokrasi, pidato yang menebarkan kebencian bisa dikategorikan sebagai pelanggaran serius dan karena itu perlu diselesaikan secara hukum.”

Kasus tersebut harus berlanjut ke Pengadilan Banding Amsterdam setelah di pengadilan yang lebih rendah Wilders dianggap tak bersalah secara hukum berdasar asas kebebasan berekspresi. Namun masih belum jelas kapan persisnya sutradara film provokatif yang berjudul Fitna itu akan ditampil di sidang. Yang pasti, penyelidikan kasus penhinaan kepada Islam yang dilakukan Wilders tersebut akan segera dilakukan.

Wilders memicu kemarahan muslim di Belanda dan berbagai negara lain, termasuk Indonesia, karena berbagai ulahnya yang sangat Anti-Islam. Politikus Ultra-Kanan itu misalnya, pernah mengkampanyekan agar Al-Quran dicekal di Belanda karena dia nilai Fasis. Film Fitna dalam bahasa Sekjen PBB Ban Ki-moon, juga ”sangat ofensif anti-Islam”. (Radar Jogja, 22/1)

Pidato Obama Disensor di Tiongkok

Kebebasan Pers VS Ideologi

Tiongkok juga tak kebal terhadap pesona Barrack Obama. seperti halnya di belahan dunia lain, media negeri itu juga menjadikan pelantikan presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat sebagai primadona.

Namun, sekapitalis-kapitalisnya Tiongkok sekarang, mereka tetaplah negeri komunis. sensor kepada media tetap ketat diperlakukan. bagian-bagian yang menyebut "komunisme" atau "berseberangan pendapat"pun digunting. Pemerintah setempat beralasan, itu dilakukan untuk menjaga loyalitas rakyat pada ideologi komunisme.

Dalam pidato inaugurasinya, Obama memang beberapa kali menyebut komunisme dan berseberangan pendapat. salah satunya kalimat berikut ini :

"Mengajak generasi muda memerangi fasisme dan komunisme tak bisa hanya dengan mengerahkan misil dan tank-tank, melainkan dengan membangun aliansi dan mendorong keyakinan."

Ada pula kalimat seperti ini, "Bagi mereka yang merengkuh kekuasaan lewat korupsi atau menipu dan orang yang berseberangan pendapat hanya bungkam, berarti anda berada diposisi salah dalam sejarah, namun kami akan mengulurkan tangan bagi yang mau mengepalkan tangan (untuk melawan)."

Kalimat - kalimat diatas sama sekali tak ditemukan dalam laporan semua media Tiongkok. Televisi pemerintah, China Central Television, misalnya, meski menyangkan live pidato Obama setelah diambil sumpahnya, sampai pada ”kata sakti” tersebut, tayangan langsung terpotong dan kembali ke presenter di studio.

Sedangkan harian People’s Daily milik partai komunis Tiongkok tak menampilkan kata-kata komunis atau berseberangan pendapat dalam situs berita mereka.

Dua portal berita online tersohor di Tiongkok, Sina dan Sohu pun demikian. Meski situs – situs berita relatif lebih bebas ketimbang media cetak maupun televisi, tetap saja mereka tak steril dari jamahan sensor pemerintah.

Ini bukan tentang perspektif, namun tentang sesuatu yang menggugah rakyat Tiongkok lalu mengatakan, Ya, Itu benar” ujar Xiao Qiang, direktur China Internet Project di University of California, seperti dilansir Agence France Presse dalam Harian Radar Jogja pada Kamis, (22/1).

Namun sensor ketat itu tidak berlaku bagi media Tiongkok berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. China Daily, contohnya, tetap lolos dari sensor pemerintah meski menampilkan keseluruhan teks pidato Obama tanpa kurang satu huruf pun.

Kebebasan bersuara memang masih menjadi problem besar di Tiongkok. Komunisme adalah ideologi yang tak bisa diganggu gugat disana, kendati dalam praktik sehari-hari, Tiongkok juga memeluk erat kapitalisme. (Radar Jogja, 22/1)

Sunday, January 18, 2009

Indehoy di Warnet

Alih Fungsi Warnet di Kalangan Anak Muda

YOGYAKARTA, raft282.blogspot.com – Para pengusaha warung internet (warnet) di Yogyakarta, awalnya tentu tak ada niatan untuk menjadikan tempat usahanya digunakan untuk kegiatan maksiat, Sabtu (3/1).

Kondisi warnet yang tertutup dan jauh dari kontrol, memungkinkan para pengunjung untuk melakukan hal di luar kendali. Entah untuk menonton film biru atau bahkan sampai melakukan tindakan asusila.

Sepasang muda – mudi tampak sedang asyik browsing internet di sebuah bilik ruangan sebuah warnet bercat merah di kawasan Seturan – Yogyakarta. Di ruangan warnet tersebut terdapat 20 bilik berukuran sekitar 1,5 X 1,5 meter yang dipisahkan dengan sekat berbahan triplek yang di plistur.

Sepasang muda – mudi itu nampak tidak menghiraukan pengunjung lain yang berjalan melewati biliknya. Keduanya memang dapat terlihat oleh pengunjung lain karena bilik tersebut mempunya tinggi yang hanya sebatas pundak orang dewasa saja.

“Kebetulan mampir ke warnet ini, saya sering kesini karena tempatnya nyaman dan aksesnya cepat” ujar Banu yang berstatus pelajar sebuah SMA Negeri di kota Yogyakarta ini ketika ditanya tentang frekuensi ke warnet dalam seminggunya.

Remaja yang berusia 18 tahun itu mengatakan, ia memilih ke warnet karena kebetulan sekolah juga masih libur karena tahun baru dan memilih ke warnet bersama pacarnya Nita (17) yang juga masih satu sekolah dengannya.

“Mending ke warnet, daripada jalan – jalan ke mall malah habis banyak, lagian kalau ke warnet juga sekalian cek Friendster, Facebook, atau buka blog” ujar banu lagi. Kedua pelajar itu mengaku menjalin asrama selama 1 tahun itu mengatakan, hanya bermain internet saja, tanpa ada niat untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang tidak senonoh
“Takut mas, soalnya warnet sekarang sudah banyak yang dipasangi CCTV, nanti malah ketahuan, trus gambarnya kesebar di internet malah repot” ujar Banu sembari malu – malu.

Pengakuan yang berbeda disampaikan oleh Tania (20), bukan nama sebenarnya, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta yang ditemui di warnet tetangga yang masih satu daerah di Seturan. Tania mengungkapkan serunya pengalaman bercumbu di warnet. Pada awalnya ia tidak pernah berpikir untuk melakukan kegiatan tersebut, tetapi karena ada kesempatan ia pun berani bercumbu di bilik warnet.

“Saya kalo pacaran, ya disini, di warnet, karena tempatnya tertutup dan biliknya tinggi, tempatnya juga nyaman. Jadi tidak ketauhan” ujar Tania. Bahkan, mahasiswi ini itupun hafal lokasi – lokasi warnet yang biasa dijadikan ajang pacaran.

“Bahkan saya pernah nginep di warnet bersama pacar, karena sehabis dugem pasti subuh dan pintu kost sudah dikunci, daripada di hotel. Kalau di warnet semalam paling habis 10 ribu itupun ada diskon karena ada jam Happy Hour” ujar Tania.

Tania juga bercerita, pernah sekali waktu ia ketauhan sedang bermesraan di warnet oleh operator warnet. “Saya pernah ketauhan sekali, kami langsung pergi dari warnet itu dan tidak pernah datang lagi, saya lihat operator yang memergoki saya, malah dia yang malu – malu” ujarnya lagi.

‘’
Saya kalo pacaran, ya disini, di warnet, karena tempatnya tertutup dan biliknya tinggi, tempatnya juga nyaman. Jadi tidak ketauhan” ujar Tania.

Fenomena pacaran di warnet memang bukan hal baru di Yogyakarta. Banyak situs – situs yang memajang bukti – bukti video adegan mesum di warnet. Menurut Sluw (22), seorang penjaga warnet di kawasan Seturan, ia seringkali mengetahui pengunjung tempat warnetnya bekerja sedang asik memadu kasih.

“Sering, mas. Biasanya tidak sengaja, karena saya sedang mengantarkan minuman gratis karena aksesnya telah 2 jam lebih, ya paling pura – pura nggak tahu, namun setelah itu pasti mereka pergi” ujar Sluw yang telah 1 tahun bekerja menjadi operator warnet.

Sluw mengungkapkan, desain bilik yang tinggi dan tertutup memang sangat memungkinkan pengunjung untuk berbuat sesukanya didalam bilik tersebut. Beberapa warnet di kawasan Seturan memang sering dianggap sangat nyaman dan aman untuk berbuat mesum.

Dhani (25), pemilik dari sebuah warnet mengaku awal ia membuka usaha warnet tidak ada niatan untuk menjadikan tempat usahanya ini dijadikan tempat mesum. “Kami mempunyai bilik yang tinggi ini memang dibuat sesuai dengan konsep yaitu menyajikan tempat yang nyaman dan privasi, jadi tidak ada sama sekali niatan untuk jadi tempat mesum” ujar Dhani yang baru 1 tahun membuka usahanya ini.

Menurut Dhani, selama ini ia telah memberikan peringatan kepada karyawannya untuk tidak memberikan akses bagi para pengujung untuk berbuat mesum salah satunya dengan tidak memberikan share link video – video porno di warnetnya, dan ia juga memberikan minuman ringan gratis kepada para pengunjungnya yang mengakses lebih dari 2 jam, menurutnya program ini ditujukan agar operator warnet bisa me–monitor para pengunjungnya agar tidak berbuat hal – hal yang tidak diinginkan, tidak hanya berbuat mesum namun terhindar dari pencurian Hardware dan lain – lain.

“Saya tidak terlalu suka dengan warnet yang menggunakan CCTV, karena itu telah melanggar konsep warnet yang kami buat, karena itu kami menyiasatinya dengan menaruh PC diatas bilik sehingga dapat kami pantau” ujarnya lagi.

Menurut Dhani pengawasan dalam hal ini sangat diperlukan, kesadaran dari pemilik warnet dan pengunjung itu sendiri adalah yang terpenting, perlu adanya peran serta dari masyarakat.
Persoalannya saat ini belum ada regulasi yang jelas secara nasional yang mengatur izin usaha mendirikan warnet, ia juga mengaku bahwa perizinan warnet sampai saat ini masih longgar, hal ini juga menjadi faktor tumbuh pesatnya warnet – warnet yang memberikan keleluasaan bagi para oknum –oknum yang menyimpangkan fungsi dari warnet. ● Purnama Yudha / 153020235 ●

Demam Futsal di Yogyakarta

Olahraga yang menjadi gaya hidup perkotaan

YOGYAKARTA, raft282.blogspot.com - Futsal di kota Yogyakarta, saat ini telah menjadi salah satu olahraga favorit terutama bagi anak muda, tidak hanya untuk kaum laki – laki, kaum perempuan pun turut menyukai olahraga ini, Minggu (11/1). Awalnya, hanya ada beberapa tempat futsal di kota Yogyakarta. Salah satu pelopor tempat futsal yang komersil adalah Next, terletak di Jalan Urip Sumohardjo, Yogyakarta.

Tempat lain yang sering digunakan oleh para penggemar futsal, dengan biaya sewa lapangan yang lebih murah berkisar antara Rp. 80 rb – Rp. 125 rb yaitu di Centro Futsal Seturan, gelanggang olahraga mahasiswa di beberapa kampus seperti AMP dan UGM, lapangan indoor Kridosono serta SMU Bhinneka. Sekarang hampir di sekitar kampus seputaran kota Yogyakarta berdiri tempat futsal.

Futsal sendiri diciptakan di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan Futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutama di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di Futsal.

Di kota Yogyakarta, futsal mulai marak sejak awal tahun 2007. Berawal dari hobi, terbentuk komunitas penggemar futsal, meningkat menjadi suatu gaya hidup, kini futsal telah menjadi olahraga yang popular di kalangan anak muda.

Komunitas karyawan XL Centre di bilangan Jalan Mangkubumi, Jakarta, adalah salah satu komunitas futsal yang rutin bermain di sela sela kesibukan bekerja. Ardi, (24) Operator Call Centre XL tersebut, mengaku rutin bermain futsal tiap 1 minggu sekali di hari minggu.

“Awalnya kami bermain futsal hanya sedikit anggotanya, namun semakin hari banyak dari karyawan juga ikut gabung bermain futsal, bahkan sekarang di kantor kami tiap divisi sudah mempunyai tim masing –masing, jadi kami rutin untuk bertanding” ujarnya

Yang menarik dari komunitas futsal ini adalah, yang biasa datang tidak hanya dari karyawan pria, namun juga dari karyawan wanitanya. “Yang cowok main, yang cewek jadi supporternya, jadi nggak bete, mas. Asyik jadinya, main sambil ada yang meneriaki” ujar Ardi yang mengaku sudah dari tahun 2007 bermain futsal.

Supporter aktif dari komunitas ini, tak lain adalah Andriyani (27), mengaku ia memang termasuk penggemar sepakbola, namun karena ia takut untuk menonton pertandingan bola di stadion, ia pun beralih menonton pertandingan futsal. “Lebih enak nonton futsal, aman dan pastinya seru. Makin seru kalau ada pertandingan persahabatan dengan divisi lain, kami makin kenceng teriaknya” ujarnya bersemangat. Ini menjadi salah satu bukti bahwa olahraga ini lambat laun bisa menjadi gaya hidup. Tidak hanya dinikmati oleh kaum pria namun juga kaum perempuan.

Saya pasti nonton kalau teman – teman main futsal, saya senang dengan olahraga ini, walaupun tidak main, tapi futsal memberikan manfaat ganda, sehat dan senang” ujar Andri yang mengaku ingin sekali bermain futsal.

Alfian (22), seorang penggemar futsal, ia mengaku rutin bermain futsal 1 kali dalam seminggu bersama teman – teman satu kampusnya. “Awalnya saya main futsal tahun 2007, namun karena biaya sewa lapangan pada saat itu masih mahal jadi kami jarang bermain rutin. Beda kalau sekarang, sudah banyak pilihan. Jadi kami main biasanya menyesuaikan budget, maklum anak kost” ujar Alfian yang juga mahasiswa Akutansi STIE YKPN ini.


‘’

Yang cowok main, yang cewek jadi supporternya, jadi nggak bete, mas. Asyik jadinya, main sambil ada yang meneriaki” ujar Ardi yang mengaku sudah dari tahun 2007 bermain futsal.


Alfian mengungkapkan selama ia bermain futsal banyak perkembangan yang terjadi dalam olahraga yang satu ini, meningkatnya animo masyarakat khususnya anak muda dalam bermain futsal lebih dikarenakan keterbatasan arena olahraga yang ada di Yogyakarta, imbasnya arena futsal yang sesuai standar banyak bermunculan, memiliki harga sewa yang mahal. Dengan harga sewa tersebut, tidak semua orang bisa bermain disana. Lapangan olahraga dikomersilkan, inilah sisi lain dari ketersediaan sarana di Yogyakarta.

Futsal sebagai gaya hidup juga dikatakan Taufikkurrahman (29), pelatih atlit di Asrama PPLP ini menuturkan, futsal tidak hanya sebatas pada olahraga saja. “kalau sekarang banyak orang yang bermain futsal karena kebutuhan akan olahraga, masyarakat sudah sadar akan arti pentingnya olahraga bagi tubuh mereka” ujar Taufik yang juga mengaku sering bermain futsal namun tidak rutin.

Namun menurutnya ada satu hal yang disayangkan dari meningkatnya animo masyarakat tentang olahraga yang satu ini. Taufik menuturukan, melihat maraknya bangunan lapangan futsal, sayangnya sebagian besar dibangun di dalam ruang. Padahal, bila disangkut pautkan pada ketersediaan RTH (Ruang terbuka Hijau) di Yogyakarta, “Seharusnya lapangan sepak bola menjadi penyumbang RTH. Tapi, karena lapangan futsal banyak dibangun di ruang tertutup, hal itu menjadi lain soal” ujarnya.

Masih menurut Taufik, lapangan olahraga merupakan komponen utama RTH kota atau paru-paru kota yang membuat kota menjadi sehat. “Ketersediaan RTH berupa lapangan olahraga merupakan sarana olahraga yang efektif bagi anak – anak hingga orang dewasa, pas sekali dengan motto memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” ujar Taufik yang telah melatih berbagai atlit di Asrama PPLP.

Baik Taufik, Ardi, Alfian dan Andriyani, sepakat mengharapkan budaya berolahraga terutama futsal terus ditingkatkan, perkembangan futsal yang memasuki gaya hidup perkotaan seharusnya lebih didukung peran pemerintah untuk menyediakan sarana murah dan nyaman untuk berolahraga. ● Purnama Yudha / 153020235 ●


Thursday, January 01, 2009

Uang di Gunting Setengah Hingga uang nominal 50 Milliar

Museum Uang di Purbalingga, Jawa Tengah

Purbalingga, raft282.blogspot.com - Mendekati tahun baru, saya dan keluarga mengunjungi museum uang di purbalingga. Senin (29/12). bertempat di owabong reptile . Masih dalam satu area, museum uang ini diresmikan tanggal 18 desember 2008 - masih fresh kan A.K.A baru banget...

Satu hal yang saya ingat tentang uang (pelajaran waktu SD...) Uang bukanlah sekedar alat tukar, tetapi juga cermin dari perkembangan puncak - puncak peradaban suatu bangsa. Dengan mencermati perkembangan mata uang, kita dapat mengetahui bagaimana kondisi sebuah bangsa dan seluruh perjalanannya...(wew, ingatannya cukup tajam..hehehe...)

Nah, dari definisi tadi muncul rasa penasaran, rasa penasaran itulah yang membuat insting jurnalis saya berjalan mencari tahu 5w +1H dari museum uang purbalingga ini. setelah mewawancari beberapa guide di sana, saya tahu gagasan untuk mendirikan Museum Uang Purbalingga didasarkan atas pemikiran untuk menyelamatkan dan melestarikan benda - benda bersejarah. adalah Drs. H. Triyono Budi sasongko, M.Si (Bupati Purbalingga 2 Periode 2000 - 2010) yang memiliki ide dan gagasan untuk mewujudkan dalam sebuah museum yang kemudian diberi nama Museum Uang Purbalingga.

Visi dari Museum Uang Purbalingga :
Melestarikan Benda - Benda kuno Khsuusnya mata uang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Misi dari Museum uang Purbalingga :
Menjaga benda - benda bersejarah yang bernilai tinggi dari kepunahan
Sebagai sarana pendidikan dan pembeljaran tentang perkembangan sejarah dan budaya
Mendukung daya tarik wisata, utamanya di kawasan wilayah purbalingga.


Banyak sekali mata uang - mata uang yang ditampilkan di Museum ini a.l : Uang jaman Kerajaan,Mata uang jaman perdagangan belanda (VOC), Mata Uang Masa Pendudukan Jepang, Uang Pemerintahan Belanda periode 1946 - 1949, Hingga Uang Kertas Bank Indonesia seri 2000 - 2008. dan ada juga mata uang dari Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, hingga Asutralia. Disana tidak hanya menampilkan mata uang saja, namun juga ada koleksi perangko seri luar negeri, foto - foto purbalingga Tempoe Doeloe,Miniatur Perhau layar phinisi, Miniatur Perajurit Keraton, dan berbagai macam buku - buku tentang Indonesia dan dunia.

Gunting Syafruddin Prawiranegara

Ada beberapa hal yang menarik disana, ada Uang yang berbentuk setengah, ya, setengah. pada masa Mr. Syafruddin Prawira negara, Menteri Keuangan RI Serikat pada saati itu, dengan surat keputusan Menkeu Pemerintah RIS (Kabinet Hatta) nomor PU/1 Tanggal 20 Maret 1950 mengeluarkan kebijakan dramatis yaitu pengguntingan uang De Javasche Bank, hindia Belanda dan NICA (Buka buku SD anda lagi..hahaha..).
Peristiwa yang dikenal dengan "Gunting Syafruddin Prawiranegara" itu menyatakan bahwa guntingan kertas bagian kanan dapat ditukar dengan Obligasi Negara bunga 3 % per tahun, sedangkan untuk guntingan uang kertas bagian kiri dinyatakan masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai 50 % dari nilai semula, hal ini berlaku sampaitanggal 8 april 1950 pukul 18.00. Tindakan ini ternyata berhasil dalam mengurangi Jumlah Uang yang beredar.


Ada juga Mata Uang dari negara Slovenia dengan nilai Nominal 50.000.000.000 (Wew....) menurut guide di Museum ini, saat itu republik Slovenia mengalami krisis, sehingga nilai mata uang disana sangat anjlok, harga barang - barang melonjak tinggi sehingga pemerintah slovenia pada saat itu menerbitkan mata uang dengan nilai nominal yang katanya paling tinggi di dunia. nominal ini memang paling tinggi untuk sebuah mata uang kertas yang pernah diterbitkan di dunia.

Perjalanan saya dan keluarga kali ini sangat bermanfaat dimana pendirian museum ini mengajak kita untuk lebih mengahrgai uang, keberadaan museum uang Purbalingga diharapkan dapat berjalan dalam mendorong sektor pariwisata di purbalingga. Museum uang ini juga sebagai wahana pendidikan bagi masyarakat di samping merupakan wahana rekreasi.

~ Do Work Hard Without Self Interset TO Enhance the Will-Being Of the World ~




Digitalizing : Tantangan Media Elektronik di 2009

Past = Analog, Present = Digital, Future = ?


Yogyakarta, raft282.blogspot.com - 2009 Sudah didepan mata, memang. Sebagai mahasiswa komunikasi yang diaruskan aktif menganalisis apa yang akan terjadi di tahun depan (2009). Adalah Pak Subhan afifi dosen manajemen media saya, yang getol menyuruh para mahasiswanya menulis blog sebagai media pembelajaran.
Nah...Kali saya coba menganalisis "Tantangan Media di 2009" terlintas di benak saya "Era TV Digital"apa sih TV digital itu?
Jangan heran jika suatu saat TV kesayangan yang biasa kita gunakan saat ini tiba-tiba tidak bisa menerima sinyal dan yang muncul hanyalah layar bersemut. Itulah saat dimana kita harus mengucapkan selamat tinggal pada TV analog, karena sudah tidak bisa lagi mengolah sinyal digital yang dipancarkan (broadcast) dan sudah saatnya harus diganti dengan TV digital yang kualitasnya memang jauh lebih baik. Momen dimulainya TV Digital ini menjadi momen terpenting yang menandakan bahwa mulai saat ini data digital akan menjadi "barang gratis" di udara, bukan lagi barang hanya bisa dinikmati via TV cable atau satelit yang harganya tentu tidak murah.

Kenapa sih harus Digital?

TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). (BeritaIptek.com)


Negara-negara besar yang sudah memulai migrasi ke digital dilakukan secara bertahap sampai akhirnya penyiaran analog seperti sekarang dihapuskan. Bisa saja negeri ini tinggal meniru langkah mereka, tetapi harus diingat negeri ini masih memiliki persoalan kemiskinan yang jauh lebih hebat dari negara-negara maju.(Kompas)
Perlu diperhatikan oleh pemerintah rumusan tentang TV Digital ini, harus bijaksana jangan sampai ada kepentingan yang dipolitisi, memang jika menurut saya rumusan TV Digital ini kalah penting dengan Rumusan Program Konversi dari Minyak tanah ke Gas. bahkan program konversi ini tidak semulus yang diperkirakan pemerintah, masih banyak kendala yang terjadi.

Perkembangan teknologi televisi ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi penting. Kemudahan memperoleh informasi lintas negara semakin menunjukkan globalisasi yang semakin hari semakin melekat pada tiap diri khalayak. Dengan menyikapi perkembangan televisi untuk hal yang positif, maka akan dengan sendirinya teknologi tersebut telah benar-benar bermanfaat.
Pasti ada berbagai pandangan dalam melihat sebuah hal, begitu pula dengan perkembangan televisi kabel. Dengan maraknya penggunaan kabel fiber optik dalam berbagai hal, menyebabkan banyak terjadi penggalian jalan raya sehingga membuat pengguna jalan menjadi tidak nyaman.
Dipandang dari segi sosial budaya, ada yang berpendapat bahwa dengan semakin maraknya penggunaan televisi kabel menyebabkan tayangan-tayangan yang global, khususnya tayangan yang menyajikan kebudayaan barat, menjadi konsumsi masyarakat Indonesia pada khususnya dan menyebabkan terjadinya pergeseran nilai sosial budaya yang dibawa dengan menggunakan tayangan
Perkembangan teknologi akan terus berkembang, inovasi-inovasi terbaru akan terus bermunculan. Manfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk kepentingan positif dan tidak merugikan masyarakat umum. Perkuat nilai religius, sosial, dan budaya yang dianut agar memiliki konsep diri yang kuat, serta tidak mudah diombang-ambingkan oleh perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perkembangan-perkembangan.


Artikel Sejenis

Kata Adalah Senjata Copyright © 2008 by raft282 Template by Dicas Blogger
 

Kata adalah Senjata © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO