Tuesday, July 17, 2012
Friday, April 10, 2009
Kenapa masih ada yg golput?
Monday, April 06, 2009
Saatnya Gunakan Suara Anda!
Pemilu tinggal 3 hari lagi... gk sabar saya untuk mencontreng, pilihan sudah ada ditangan.. Insya Allah saya yakin dengan pilihan saya kali ini..
"Sungguh suatu sebuah dilema" ujar salah seorang teman. saat kita golput, berarti tetap mempertahankan status quo pemerintahan, namun saat kita ingin memilih kita tidak mengetahui wajah - wajah hingga kredibilitas para caleg -caleg tersebut.
saya bilang "Lu yang Kuper", pemilu kali ini menuntut kita untuk lebih proaktif dalam mencari informasi tentang caleg tersebut, kita tidak hanya bisa duduk diam dan terpaku saja bengong melihat wajah - wajah mereka menghiasi seluruh penjuru kota dari baliho hingga spanduk, para caleg tersbut sudah melkasanakan tugas mengenalkan wajah mereka kepada rakyat, nah tinggal rakyat yang harusnya proaktif dalam menyeleksi satu persatu para caleg tersebut.
banyak sekali karya - karya para caleg dalam mengambil hati dan simpati dari masyarakat, ini beberapa spanduk dan baliho caleg, mungkin sudah beberapa dari anda melihat ini.. yah, untuk sekedar me-review aja koq.. (Ketawa juga boleh...diambil dari Caleg Indonesia.com)
Serasa Bintang Pelem
Anaknya Bintang pelem, bokapnya Caleg
Yah yang jelas, para caleg - caleg tersebut diatas sudah mengenalkan wajah mereka kepada rakyat, tinggal kita sebagai rakyat yang harus proaktif dalam mencari jalur kemana suara kita akan di gunakan...
Golput itu suatu tindakan yang sia - sia.Jangan Golput Teman, Parpol ada 44! kurang banyak?! calegnya ada? 7 X44x2lbr kertas suara DPRD dan DPRRI = Contreng!
Wednesday, March 18, 2009
Korupsi,Corruption,Corruptio
Munculnya KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi tidak dengan sendirinya memberikan jalan keluar, atas berbagai tindakan korupsi. Tingkat keefektifan dari kinerja KPK selama dipimpin oleh Antasari Azhar memang terlihat hasilnya. Rupanya janji Presiden SBY tidak hanya sekedar menjadi hidangan pembuka diawal menu, tapi memang menjadi Lauk itu sendiri dalam makanan utama.
Dari awal terbentuknya KPK, saya termasuk orang yang pesimis. Alasannya, sistem pemilihan orang – orang KPK itu sendiri terbuka untuk kemungkinan dikorupsi, orang – orang yang terpilih pun punya kemungkinan melakukan korupsi. Kekuasaannya besar, bisa menjadi pedang berate dua. Ia bisa menjadi penekan yang ampuh bagi berhasilnya pemberantasan, tapi, juga menjadi faktor penekan untuk posisi tawar, dalam bagi – bagi hasil korupsi. Namun sampai saat ini (Mudah-mudahan selamanya..) pesimistis saya belum terbukti.
Malahan yang terlihat kebakaran jenggot, justru para Anggota Dewan yang Terhormat (Capital Letter untuk mereka, Kan Katanya Terhormat!). Kita masih ingat dalam kasus Al Amin Nur Nasution, setelah tertangkapnya suami dari penyanyi dangdut Kristina tersebut, kita masih ingat bagaimana KPK mengacak-acak kantor para Dewan yang Terhormat.
Kwiek Kian Gie pernah menyatakan, kalau saja tigapuluh persen uang korupsi bisa dikembalikan, Indonesia tak perlu meminjam dana luar negeri. Jika benar pernyataan itu, betapa besarnya tingkat korupsi di negeri ini, sebagaimana ditujukan dalam ranking di dunia, Indonesia sebagai Negara terkorup. Indonesia menempati urutan ke-empat top-ranking. Bukan saja pelaku itu terdiri atas kaum birokrat, penguasa politik, pelaku ekonomi, tapi perilaku korup bisa dilakukan oleh siapa saja.
Polisi di jalan raya bisa melakukan korupsi, ketua RT di ruang tamunya biasa melakukannya. Pejabat Negara yang berwenang melakukan ijin, potensial sebagai koruptor. Semua bisa dilakukan di sebuah negeri yang memposisikan megara secara struktural sebagai sentral kekuasaan. Bahkan, pada situasi keseharian, seorang pegawai rendahan, bisa melakukan korupsi. Karena frustasi pada situasi, dan lemahnya mentalitas. Korupsi menjadi salah satu cara atau alat, untuk melipatgandakan imbalan secara tidak wajar.
“Korupsi telah menjadi Budaya” Banyak yang tidak setuju terhadap pernyataan itu, saya pun setuju, justru korupsi itu adalah sebuah penyakit epidemi atau epidemic disease yang pemberantasannya harus melibatkan semua pihak. Namun apalah artinya jika ketidak-setujuan mereka (termasuk ketidak-setujuan saya) tidak dibarengi dengan mentalitas dan moralitas yang kuat dari para individu, sebagaimana keberanian mereka dalam mengembalikan gratifikasi ke KPK...
Tifatul sembiring, Ketua Umum PKS. Dari partai yang mengklaim dirinya sebagai partai yang anti korupsi dan memang sampai sejauh ini terbukti, dalam acara Suara Anda Spesial di Metro TV beberapa hari kemarin menyatakan ada yang salah dalam sistem di Indonesia, sistem inilah yang menyebabkan rusaknya moral dan mentalitas dari para anggota DPR. Karena itu pengkaderan dari partai sangat berpengaruh terhadap mentalitas dan moralitas dari para anggota DPR. Hal senada juga disampaikan oleh Hadi Utomo, Ketua Umum dari Partai Demokrat, yang juga setuju bahwa ada sistem yang salah dalam negeri ini. Yah apapun itu, korupsi memang menjadi salah satu penyebab stroke-nya Indonesia itu, ibarat lemak yang menyumbat di pembuluh darah.
Sunardian dalam Anonim, My Hero! Berkata Soeharto, adalah tokoh yang terbaik, dan berjasa besar dalam menjadikan bangsa ini dirusak oleh perilaku korup
Saturday, March 07, 2009
Persoalan Cinta dan Gender
Buzz!!
Shasa Mem – Buzz lewat YM-nya.. Wanita yang sudah saya kenal lama ini memang sering mengagetkan saya ketika sedang asik – asik chatting..
Tanpa tedeng aling-aling ia memberikan pertanyaan soal Gender.. Gender?
Dengan sigap saya langsung membalas YM-nya.
“Yudha, Belum Tidur?? Tanya Boleh?” Ketik shasa.
“Blm sha, boleh knapa? Balas saya.
“Kenapa sih klo cewek nangis sementara cowok lebih kuat?!” Tanyanya.
“Wew.. siapa yang nangis, sha? Kamu?” Balasku sigap. :p
“Bukan, Ini Soal kesetaraan cowok ma cewek!” ketiknya lagi
“Kalau soal gender sih jangan tanya aku, tanya Ibu Susi *, dong.. Ia lebih concern terhadap masalah gender..” Ketik saya.
Shasa_yeah has signed out (3/3/2009 11:22 PM) Bukan Id sebenarnya
Lah ? Koq langsung ilang.. yang jelas dia nggak invis… dia bukan tipe cewek yang suka memakai Status STEALTH MODE ON…
Hemm…
(Masih terngiang dalam kepala saya...pertanyaannya tadi..)
“Kenapa sih klo cewek nangis sementara cowok lebih kuat?!” Tanyanya.
Maksudnya apa?! Cewek / Cowok / Nangis / Lebih kuat?
kali kalo cewek nangis, sementara klo cowok nangisnya lebih kuat? Gitu kah? Pertanyaan itu membuat saya tidak bisa tidur, kenapa juga saya gak bisa tidur gara – gara mikirin kesetaraan gender?! Bete jadinya…
Karena Ngantuk saya jadi tertidur…………………namun tidak mendengkur………
Lelaki lebih kuat? Salah? Lelaki itu pencemburu. Lebih sering tak berakal. Kemarahannya menunjukkan, sistem pertahanannya jauh lebih lemah daripada perempuan. Tetapi perempuan juga terlalu banyak mengalah, membentengi diri dalam diam. Sampai kemudian migrain atau vertigo. Mereka lebih suka menunjukkan keperkasaannya secara salah. Terlalu banyak memendam masalah. Menikmati sendiri, menganggap semua itu memang sudah pada kodratnya.. Tapi apa benar, membicarakan lelaki atau perempuan, cowok atau cewek? Apa manusia tak bisa dipandang di luar dari pada jenis kelaminnya? Bukankah lelaki dan perempuan sama saja, kecuali kebaikan dan kejahatannya yang membedakan? Dan tentang kejahatan serta kebaikan itu, bukankah harus dilihat tetap sebagai perbuatan? Lantas kenapa tuhan menciptakan lelaki dan perempuan, kalau perbedaan itu tidak bisa disyukuri sebagai ruang agar kita saling menghargai…?
*= Dra. Susilastuti Dosen S1 Komunikasi FISIPOL UPN “V” Yogyakarta
Reference:
Anonim My Hero!.Sunardian, 2004:131,227
Wednesday, March 04, 2009
Eksploitasi anak : Peran Orang Tua, Media, Hingga Caleg Parpol Turut Bertanggung Jawab
Kemarin Minggu, 1 Februari 2009. Saya melihat Tayangan Idola Cilik di RCTI. Cukup lama memang saya tidak melihat acara tersebut, karena saya mengira rating untuk program acara sejenis ini telah menurun drastis…
Muncul pernyataan dalam benak saya, inikah yang disebut Eksploitasi Anak? Pendapat saya tersebut disanggah oleh teman wanita saya (Kebetulan juga sedang menonton Idola Cilik sambil chatting dengan saya..) yang mengatakan bahwa ajang itu adalah murni pencarian bakat anak – anak kecil. (Saya memang tahu kalau dia termasuk penggemar acara tersebut…)
Eksploitasi anak!! Hemm….Kata –kata tersebut semakin hari semakin sering saya dengar di televisi. Saya masih ingat beberapa kejadian yang termasuk kasus eksploitasi anak. Salah satunya Luthfiana Ulfa anak kecil yang dijadikan istri oleh Syekh Puji? atau yang terakhir dan masih santer terdengar adalah kasus Ponari Dukun cilik dari Jombang?
Menurut saya program tersebut Acara – acara seperti Idola Cilik, Mamamia, dll. merupakan bisnis oriented semata, dimana acara ajang pencarian bakat ini meraup rupiah yang tidak sedikit.
Ya, Anak – anak dijadikan lahan bisnis yang subur….
Keinginan yang kuat dari sang anak sendiri untuk menjadi artis juga ditimbulkan dari tayangan – tayangan sampah (baca :sinetron) di televisi yang tidak mendidik. Anak – anak diajarkan bergaya hidup hedonis. Dimana anak – anak di doktrin menjadi konsumtif. Klo mau rekreasi ya ke mall, klo mau dikatakan gaul ya harus punya iPod, Blackberry, kalau tidak mau dibilang gaptek harus punya Facebook, Friendster, Dsb. Semua itu mencerminkan tingkat konsumerisme dan hedonisme sudah meranjah ke kalangan anak muda. Anak muda yang kita bicarakan disini bukan anak muda yang masih SMP atau SMA. Tapi anak berumur 5-10 tahun yang dieksploitasi, oleh siapa?? Oleh kita! Yang nota bene adalah orang tua anak – anak itu sendiri. Dalam acara Mamamia lebih parah lagi, dimana Orang tua justru menjadi partner dari sang anak itu sendiri… ini yang mau jadi artis anaknya atau orang tuanya?? Kalau orang tuanya itu sendiri sudah terjangkiti penyakit hedonis, ya mau dibilang apalagi…
Sejauh pengamatan saya, jebolan – jebolan artis Instan itu pun sendiri karir di dunia entertainment pun kian hari kian menghilang, coba lihat ke-eksistensi-an dari Very Afi, Kia Afi, Tia Afi, Siti KDI, Dirly Idol, Delon Idol?? Hanya beberapa dari nama mereka yang bisa mencapai kesuksesan dalam lingkup Musisi, bukan entertainer. Bahkan para jebolan – jebolan artis instant ini justru malah sukses setelah melepas gelar Idola mereka. Sebut saja Tika Afi dan Tiwi Afi, mereka justru sukses di ranah hiburan setelah melepas embel – embel Idola mereka dan bergabung menjadi T2.
Televisi dan media menjadi orang tua kedua bagi mereka. Konsep Tokoh Idola yang diusung
Saya pernah membaca di harian Radar Banyumas tentang “Penelusuran Terowongan – terowongan
Muncul Ide…
Ting- tong [Suara Ide di Otak]
Bagaimana jika konsep kebijakan pemerintah Palestina itu diterapkan di
Ah… Tokoh – tokoh itu juga tidak terlalu bersih….
Jika konsep Penokohan itu gagal, kembali lagi pada Orang Tua. Ya, Orang tua memang memegang peranan penting (baca : bertanggung jawab).. Saya pernah berdiskusi dengan Pak Subhan Afifi, Dosen S1 Komunikasi UPN V Jogja, melalui artikel blognya yang berjudul “Dia Hidup Untuk Zamannya” 27 Februari 2009. Ia menulis bahwa anak dapat didik tanpa televisi sebagai acuan. “Kini, apapun informasi bisa diakses Azzam (nama anaknya..), ia biasa membaca koran2 nasional yang kami langgan di rumah, mengakses internet, beragam buku dan ensiklopedi, dan sesekali menonton televisi via TV tuner komputernya. Boleh dech diskusi apa aja dengan dia, tapi bukan bicara tentang sinetron2 kita yang gak mutu, dia gak tahu alias kuper untuk hal itu” Ujar pak subhan dalam Blognya.
Kebudayaan kita dirusak oleh konsep – konsep Hedonis seperti itu. Itulah sebabnya banyak anak – anak muda kita tidak mengenal budayanya sendiri. Contohnya saja dalam buku karya Sunardian, 2004, Anonim, My Hero! (Saya lebih suka menyebutnya Buku daripada Novel..) disitu disebutkan bahwa dalam penelitian untuk revitalisasi dan reinterpretasi Bedaya Anduk, Tarian klasik Kraton Ngyogyakarta. Tak ada seorang pun yang mau dan berani menjelaskan Notasi Gerak dan pola tarian itu sendiri. Saat ditanya mengenai alasannya, tak satupun memberikan komentar, mereka hanya mengatakan tari itu Wingit, tak bisa ditarikan oleh sembarang penari. Itu sebabnya, kalau tari – tari klasik peninggalan nenek moyang kemudian hilang tak berbekas. Bukan karena generasi muda malas belajar, atau tak menghargai karya leluhur. Tapi semuanya itu karena para orang tua, yang tak mau meninggalkan catatan kebudayaan itu, menjadi milik generasi berikutnya. Atas nama kesakralan, mereka rela membiarkan tradisi itu lenyap. Siapa yang jahat? Atau, dengan pertanyaan sedikit sopan, siapa yang bodoh? Generasi muda hanya belajar dari perilaku generasi tua, itu hukum alam. Jadi orang tua jangan sewot mengenai hal ini..
Sunday, February 22, 2009
Tutorial : Show Off : Menambahkan Efek Element Ke dalam Photo!
Tutorial : Photo manipulation
Software : Photoshop 7.0
Model : P.Yudha.H
Graphics Designer: P.Yudha.H
Kali ini... Pyuuuhhh.. akhirnya saya membuka kembali software ajaib ini. ya, setelah sekian lama vakum dari dunia design ciee....(prioritas kali ini skripsi ..) Software ajaib ini yang telah menemani saya dari tahun 2003, berjasa dalam memperbaiki ratusan wajah orang yang telah saya perbaiki menggunakan software ini...
Saya mencoba melakukan teknik manipulasi dengan menambahkan efek-efek "element" ke dalam Photo saya : Fire,Lightning,Earth,Water,dan Wind.
Ini baru Projct narsis doang, Show Off ajah...
Kritikan atau Klo ada yang minat dibuatin, Contact ajah...hehehhe
Dari Ke-5 elements diatas saya paling suka dengan yang Earth...
Tapi Tenang, Kali Ini cara membuatnya belum sempat saya Posting, saya janji Lain kali akan saya Posting Tutorialnya... thx
Tuesday, February 17, 2009
Fatwa Rokok Haram MUI : Gak Usah Pusing, Kita Cari Solusinya aja!
Secara umum MUI memfatwa rokok makruh hukumnya. Hukum makruh dalam pengertian akan mendapatkan pahala jika ditinggalkan dan tidak berdosa jika dilakukan. Sementara di sisi lain MUI jaga memfatwakan rokok haram dilakukan untuk anak-anak, wanita hamil, ulama MUI, dan merokok di tempat-tempat umum. Kalau menurut pendapat pribadi, (Saya termasuk golongan perokok aktif : 1 bungkus rokok/hari) saya sangat setuju adanya fatwa ini karena rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Adapun efek – efek bahaya rokok dari informasi yang saya dapatkan di beberapa blog dan website adalah, sbb ;
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat..
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin.
Waw!! ( tak berkata – kata, langsung mematikan rokok ditempat! )
Padahal menurut saya efek rokok itu hanya ada 2 ;
1.Efek Santai
2.Melancarkan pikiran.
Ya, setelah saya pikir, fatwa haram rokok MUI memang ada benarnya juga. Hal pertama yang saya lakukan pertama adalah, mencari tips – tips bagaimana untuk mengurangi rokok. Berikut adalah tips – tips yang saya dapatkan dari beberapa blog dan website dan yang paling masuk akal dalam mengurangi rokok ;
Jangan membawa korek api atau pemantik
Untuk merokok dibutuhkan korek api atau pemantik –kalau Anda terbiasa menyalakan rokok dengan menggesek batu atau kayu ya silakan saja,Dengan membiasakan diri untuk selalu tidak membawa korek api atau pemantik, maka kita akan susah dan berusaha meminjam ke orang lain setiap kali mau merokok. Hal ini sudah saya lakukan cukup lama bahkan sudah menjadi salah satu ciri khas saya dimata teman-teman
Sisi positif yang akan kita dapatkan dari kebiasaan ini:Tidak akan bisa merokok sesuka hati, tetapi tergantung apakah ada orang disekitar kita yang bisa kita pinjami korek api atau pemantik
Bisa mendapat teman baru, siapa tahu orang yang meminjami kita ternyata menawarkan proyek
Tetapi, bisa juga menjadi omongan yang tidak enak kedengarannya, "Ini orang gak punya duit apa ya? korek ajah pinjem." Tidak apa-apa, dengan begini kita akan berpikir ulang saat mau meminjam korek api atau pemantik ke orang lain
Hilangkan semua korek api atau pemantik di tempat tinggal kita
Di rumah saya agak susah mencari korek api atau pemantik, saya menyalakan rokok menggunakan kompor gasHilangkan semua korek api atau pemantik yang kita pinjam
Dengan cara ini saya jamin tidak akan ada seorang pun yang mengenal Anda akan meminjamkan korek api atau pemantiknya Dan Anda juga akan kapok jika melakukan hal ini kepada orang yang belum Anda kenal, apalagi jika pemantik yang Anda pinjam adalah pemantik dengan merek ZippoHabiskan dan jangan dibuang!
Maksudnya, jika Anda telah membeli sebungkus rokok dan belum habis karena menjalankan tips nomor 1, 2 dan 3. Lalu rokok sudah berasa asem karena masuk angin, Anda harus bertanggung jawab untuk tetap menghabiskannya! Ini akan membuat Anda berhitung dan berpikir untuk melakukan tip nomor 5.Membeli rokok batangan
Saran saya, belilah mulai dari setengah bungkus lalu menurun sampai pada beli satu atau dua batang. Ini harus Anda lakukan dengan komitmen yang kuat. Jadi Anda harus tetap melakukan hal ini walaupun Anda sedang memegang uang dengan pecahan yang cukup besar untuk membeli satu atau dua batang rokok.
Sisi positif yang akan Anda dapatkan:Anda akan malu jika membeli satu atau dua batang rokok dengan pecahan uang ditangan Anda yang cukup besar. Pada akhirnya Anda mungkin akan mengurungkan diri untuk membeli rokok. Dengan kata lain, Anda hanya akan membeli rokok jika punya uang recehan.
Anda juga mungkin punya rasa gengsi untuk mampir ke warung hanya untuk membeli satu atau dua batang rokok. Tidak apa-apa, gengsi seperti ini justru berdampak positif bagi keinginan Anda untuk mengurangi rokok.
Nah, kalau Anda sudah berkomitmen seperti ini maka Anda juga tidak bisa membeli rokok di supermarket kan? Mana ada supermarket atau minimarket yang menjual rokok batangan
Jika tip nomor 5 ini masih dirasa berat, silakan berhadapan dengan risiko yang ada pada tip nomor 4.
Berdoa terus agar rokok semakin mahal
Saya merasakan harga rokok semakin mahal, dulu saat saya SMA sebungkus rokok harganya kurang dari Rp. 1.000 (bahkan seingat saya beberapa merek harganya Rp. 450 sebungkus), saat kuliah berkisar dari Rp. 1.000 - Rp. 3.000, sekarang berkisar antara Rp. 7.000 - Rp. 11.000. Dulu saya pernah berdoa agar harga rokok naik, entah kapan, dan saya yakin itu bukan doa saya seorang karena buktinya harga rokok terus naik Semakin tinggi harga rokok semakin membuat para perokok berpikir untuk membelinya. Yok, kita berdoa sama-sama
**sayangnya, hal ini juga bisa memancing kriminalitasMembeli rokok dengan PPRUDDT
Saya sempat melakukan hal ini yaitu membeli rokok dengan Potongan Pajak Rokok Untuk Dimasukan Dalam Tabungan. Disarankan dimasukan ke tabungan orang lain misalnya tabungan istri atau pacar atau siapa saja yang penting bukan tabungan Anda sendiri–Tabungan saya juga boleh banget :d.
Jadi, kita harus disiplin untuk selalu memasukan sejumlah uang kedalam tabungan sebesar X persen dari harga rokok yang kita beli. Misalnya saya menetapkan X=60% dan harga rokok yang saya beli adalah Rp. 8.000. Maka saya harus membeli rokok dengan harga Rp. 12.800 dengan rincian Rp. 8.000 untuk membeli rokok dan Rp. 4.800 untuk ditabung. Tip nomor 7 ini untuk mengatisipasi jika doa pada tip nomor 6 tidak dikabul-kabulkan
Pelajaran yang didapat dari tip ini:
Ternyata harga untuk kebiasaan kita merokok itu jauh lebih mahal dari kebutuhan pokok yang seharusnya kita penuhi. Bahkan bisa jadi lebih mahal dari kebutuhan tersier kitaCari istri atau suami atau pacar yang anti dengan asap rokok
Nah, ini penting banget dan bisa menjadi motivasi kuat untuk mengurangi bahkan berhenti sama sekaliJangan membawa rokok dan korek api atau pemantik
Jadi kalau Anda mau merokok, maka Anda harus minta rokok Setelah minta rokok maka Anda akan berhadapan dengan tip nomor 2. Triknya jangan lakukan secara berurut, tapi pakai strategi seperti ini:
"Mas, permisi. Punya korek api gak?" Lalu setelah orang itu memberikan koreknya, yang Anda harus lakukan adalah berpura-pura merogoh kantong lalu berkata, "Walah, maaf Mas. Punya rokoknya gak?"
Hahaha… Parah ni Tips, tapi asli, saya sudah mencobanya terutama Tips nomor 5!! Jelas banget berkurangnya, sekarang saya telah SUKSES! Menghabiskan hanya 3 batang rokok dalam sehari, Setelah sarapan, Setelah makan siang, dan hanya setelah makan malam! Kalau kata L-men “TRUST ME IT WORKS!!”
Tengkyu MUI!! Hidup MUI!!! Selamat Datang Oksigen!
Wednesday, January 28, 2009
Langka? Just a minute/Mengko Dhisit/Nanti Dulu/Ntar Dolo
Suatu Siang di Angkringan pinggiran kota Yogyakarta, 4 orang terlibat percakapan serius. Adalah Pak Agus Seorang penjual angkringan, Mbah Surip Sesepuh kampung, Ujang anak kost asal cibaduyut, dan Agung Wartawan Koran.
Pak Agus : Mbah, Apa benar Elpiji langka?
Mbah Surip : Eit, Nanti dulu... Jangan bilang langka dolo, Gus.
Pak Agus : Lah buktinya di toko dekat rumah saya Elpiji 3 Kg tidak ada kemarin.
Mbah Surip : Ee..alah, Gus-gus.. kurang tak berarti langka, itu pun baru kemarin, kan? Coba di cek lagi hari ini? Coba di cek di toko lain.
Ujang : Tapi di Koran dan di TV bilangnya begitu, mbah?
Mbah Surip : Jang.. Koran itu bikin judul biar bisa menarik dibaca, wartawan memang begitu.
Agung : (Sejak tadi mendengar percakapan) Eh, Mbah... Saya juga wartawan tapi tidak begitu.
Mbah Surip : Sorry Bos, maksudnya banyak TV dan Koran yang nulis seperti itu, padahal faktanya tidak selalu seperti itu.
Agung : Yang nulis sperti itu hanya oknum saja, Mbah. Si wartawan melihat tidak ada Elpiji dekat rumahnya, dibilang langka se kabupaten, langka se provinsi, itu yang tidak benar.
Mbah Surip : Justru itu yang membuat masyarakat panik, Bos.
Agung : Ya, Pertamina sering jadi sasaran tembak.
Pak Agus : Bagi rakyat kecil seperti saya, yang penting Elpiji tersedia berapapun dibutuhkan dan kapanpun saya beli. Itu baru aman dan harganya terjangkau.
Ujang : Katanya Pertamina pengalaman, tapi masih saja langka?
Mbah Surip : Jang – Jang, Langka lagi.. Langka lagi.. Jangan bicara langka klo Cuma di toko dekat rumah kosong stok. Jangan men-generalisir suasana, Jang.
Pak Agus : Wah... Mbah Surip kayak politikus.
Ujang : Ah, Se bodo’ amat, mbah.
Mbah Surip : Koq ngomongnya gitu, Jang! (Mbah Surip agak tersinggung)
Ujang : Euleuh – euleuh…Canda Mbah.. Canda.. jangan dimasukin ati, atuh..
Pak Agus : Hidup Pertamina.. Jangan di tutup Angkringan saya!
Agung : Hahaha.... memangnya ORBA, Pak. Beda pendapat langsung main tutup, main tangkap, main pecat?!
Sunday, January 25, 2009
Wilders Di Sidang!
Sutradara Film Fitna Menuai Konsekuensinya
Masih ingat dengan nama GEERT WILDERS? Ya, sutradara Film kontroversial ini akan mendapat konsekuensi di Pengadilan Banding Amsterdam (21/1). Pengadilan memerintahkan jaksa penuntut untuk membawa anggota parlemen Belanda itu ke meja hijau dengan dakwaan memicu kebencian dan diskriminasi kepada muslim.
”Dengan melecehkan simbol-simbol Islam, dia juga menghina pemeluk agama tersebut” ujar panel hakim dalam keputusannya seperti dikutip AFP dalam Harian Radar Jogja. ”Dalam sistem demokrasi, pidato yang menebarkan kebencian bisa dikategorikan sebagai pelanggaran serius dan karena itu perlu diselesaikan secara hukum.”
Kasus tersebut harus berlanjut ke Pengadilan Banding Amsterdam setelah di pengadilan yang lebih rendah Wilders dianggap tak bersalah secara hukum berdasar asas kebebasan berekspresi. Namun masih belum jelas kapan persisnya sutradara film provokatif yang berjudul Fitna itu akan ditampil di sidang. Yang pasti, penyelidikan kasus penhinaan kepada Islam yang dilakukan Wilders tersebut akan segera dilakukan.
Wilders memicu kemarahan muslim di Belanda dan berbagai negara lain, termasuk Indonesia, karena berbagai ulahnya yang sangat Anti-Islam. Politikus Ultra-Kanan itu misalnya, pernah mengkampanyekan agar Al-Quran dicekal di Belanda karena dia nilai Fasis. Film Fitna dalam bahasa Sekjen PBB Ban Ki-moon, juga ”sangat ofensif anti-Islam”. (Radar Jogja, 22/1)
Pidato Obama Disensor di Tiongkok
Kebebasan Pers VS Ideologi
Tiongkok juga tak kebal terhadap pesona Barrack Obama. seperti halnya di belahan dunia lain, media negeri itu juga menjadikan pelantikan presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat sebagai primadona.
Namun, sekapitalis-kapitalisnya Tiongkok sekarang, mereka tetaplah negeri komunis. sensor kepada media tetap ketat diperlakukan. bagian-bagian yang menyebut "komunisme" atau "berseberangan pendapat"pun digunting. Pemerintah setempat beralasan, itu dilakukan untuk menjaga loyalitas rakyat pada ideologi komunisme.
Dalam pidato inaugurasinya, Obama memang beberapa kali menyebut komunisme dan berseberangan pendapat. salah satunya kalimat berikut ini :
"Mengajak generasi muda memerangi fasisme dan komunisme tak bisa hanya dengan mengerahkan misil dan tank-tank, melainkan dengan membangun aliansi dan mendorong keyakinan."
Ada pula kalimat seperti ini, "Bagi mereka yang merengkuh kekuasaan lewat korupsi atau menipu dan orang yang berseberangan pendapat hanya bungkam, berarti anda berada diposisi salah dalam sejarah, namun kami akan mengulurkan tangan bagi yang mau mengepalkan tangan (untuk melawan)."
Kalimat - kalimat diatas sama sekali tak ditemukan dalam laporan semua media Tiongkok. Televisi pemerintah, China Central Television, misalnya, meski menyangkan live pidato Obama setelah diambil sumpahnya, sampai pada ”kata sakti” tersebut, tayangan langsung terpotong dan kembali ke presenter di studio.
Sedangkan harian People’s Daily milik partai komunis Tiongkok tak menampilkan kata-kata komunis atau berseberangan pendapat dalam situs berita mereka.
Dua portal berita online tersohor di Tiongkok, Sina dan Sohu pun demikian. Meski situs – situs berita relatif lebih bebas ketimbang media cetak maupun televisi, tetap saja mereka tak steril dari jamahan sensor pemerintah.
”Ini bukan tentang perspektif, namun tentang sesuatu yang menggugah rakyat Tiongkok lalu mengatakan, Ya, Itu benar” ujar Xiao Qiang, direktur China Internet Project di University of California, seperti dilansir Agence France Presse dalam Harian Radar Jogja pada Kamis, (22/1).
Namun sensor ketat itu tidak berlaku bagi media Tiongkok berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. China Daily, contohnya, tetap lolos dari sensor pemerintah meski menampilkan keseluruhan teks pidato Obama tanpa kurang satu huruf pun.
Kebebasan bersuara memang masih menjadi problem besar di Tiongkok. Komunisme adalah ideologi yang tak bisa diganggu gugat disana, kendati dalam praktik sehari-hari, Tiongkok juga memeluk erat kapitalisme. (Radar Jogja, 22/1)