PURBALINGGA, raft282.blogspot.com – Jumlah pengunjung di Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong), Purbalingga, mengalami peningkatan yang signifikan, Kamis (2/10). Pada H+1 lebaran data pengunjung sudah menembus angka 3700 orang, suatu prestasi yang patut dicontoh keberhasilan suatu objek wisata lokal dalam meningkatkan pendapatan daerah.
Hal tersebut dijelaskan oleh Agus Dwiyantoro (30), selaku Manager Humas Owabong saat ditemui di sela – sela kesibukannya. “Pada tahun 2006 kemarin saja pengunjung mencapai 22 ribu orang, diharapkan tahun ini pengunjung menembus angka 30 ribu orang”, ujarnya. Terjadi peningkatan pengunjung tiap tahun di Owabong yang signifikan, hal ini tidak lepas dari inovasi manajement dalam memperbaharui wahana - wahana Owabong.
“Kami telah mempersiapkan wahana – wahana baru sejak 6 bulan sebelum lebaran. Dari 6 wahana yang telah ada kami tambahkan wahana baru antara lain, teater 4 dimensi, flying fox, futsal field, Go-Kart, ATV (All Terrain Vehicle), kolam air hangat”, tambah Agus yang juga lulusan STIE API Yogyakarta ini. Objek wisata yang bertempat di Kelurahan Bojongsari Purbalingga, Jawa Tengah ini berdiri sejak tahun 2005. Awalnya merupakan proyek PEMDA Purbalingga, modal awal dibiayai oleh Pemerintah Daerah Purbalingga dengan satu tujuan yaitu untuk meningkatkan pendapatan daerah. “Selama ini purbalingga hanya terkenal sebagai daerah produksi knalpot, maka dari itu kami mencoba membuat suatu objek wisata yang belum ada di Purbalingga khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya”, ujar Agus lagi.
Terinspirasi Billabong
Menurut Agus, Owabong berasal dari singkatan Objek Wisata Bojongsari, terinspirasi dari Billabong Australia. Saat ditanya dari sekian banyak pengunjung Owabong adakah yang berasal dari daerah, Agus pun dengan panjang lebar berkomentar “Paling banyak justru dari luar daerah Purbalingga, seperti Purwokerto, Cilacap, Kebumen,dll. Banyak juga yang dari luar Jawa Tengah seperti dari Jakarta, Bandung, Banten, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya”, tandasnya.
Pengunjung dari luar daerah pun banyak yang tertarik oleh Owabong, kebanyakan karena saran dari teman, kerabat atau relasi. Seperti Zulfikar (52) yang berasal dari Cilacap memang sengaja menyempatkan diri bersama keluarganya yang baru datang dari Bandung. “Tiap tahun kami memang suka berkunjung ke tempat – tempat rekreasi, tahun ini saya dan keluarga memilih Owabong karena ada saran dari keluarga yang di Bandung, dan juga dekat dengan rumah yang di Cilacap serta harga tiket yang tidak terlalu mahal,” ujar Zulfikar.
Tak jauh berbeda dengan Zulfikar, Rini (42) warga asal Cilacap yang berdomisili di Jakarta, memutuskan berekreasi bersama keluarga ke Owabong “selain dekat dengan Cilacap, harga tiketnya juga masih terjangkau. Fasilitas dan keamanannya juga terjamin”, ujar Rini yang berprofesi sebagai Guru SMU di Jakarta.
Owabong saat pertama kali dibuka, belum terlalu banyak wahana yang ditampilkan selain Kolam renang Olympic Standar Internasional, yang menjadi andalannya adalah Waterboom yang mempunyai tinggi 60 m, tertinggi di Jawa Tengah. Para pengunjung merasa puas oleh Servis yang dilakukan Owabong. “Saya kira bagus, karena rekreasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melepas lelah, dan Owabong bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat tersebut. Apalagi wahana – wahana yang ditampilkan sangat unik, kreatif, bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan seperti kolam air hangat, Futsal Field, basket,dll. Senang bisa membawa keluarga rekreasi ke Owabong”, tambah Rini lagi. Inovasi yang tiada henti dan filosofi Melawan Arus menjadi modal bagi Owabong Purbalingga selain untuk Go-Internasional juga meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat purbalingga.
UMARA Membangun Kinerja Pelayanan Publik Prima dan Tiga Tahun Capaian
Program Memimpin Kota Langsa
-
* P*elayanan publik adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah pusat / daerah, BUMN / BUMD dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyaraka...
8 years ago