Friday, April 10, 2009

Kenapa masih ada yg golput?

"Tiga hal yang memicu masyarakat untuk golput. Yakni, karena masyarakat yang mau memilih namun tidak terdaftar, masyarakat yang tidak mau memilih namun tidak terdaftar, serta masyarakat yang tidak mau memilih dan tidak terdaftar". kata Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid.
Kamis (9/4) Pesta Demokarasi telah berhasil diselenggarakan, saya pun dengan antusias menyambut hari dimana Demokrasi yang di elu-elukan selama ini mencapai hari ulang tahunnya. Ya, Pemilu 2009 kali ini memang agak berbeda dari pemilu yang digelar terkhir tahun 2004. "Golput rata-rata 40 persen di Jakarta dan Nasional. Ini juga tampak dari survei kita 3 bulan yang lalu golput sekitar 60 persen," kata Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid seperti yang dikutip dalam Kompas.com (10/4). Husin menyebut tiga hal yang memicu masyarakat untuk golput. Yakni, karena masyarakat yang mau memilih namun tidak terdaftar, masyarakat yang tidak mau memilih namun tidak terdaftar, serta masyarakat yang tidak mau memilih dan tidak terdaftar.
Ironis memang di satu sisi, para warga ingin sekali mencontreng namun terkendala karena massalah teknis, nama yang tidak tercantum di DPT lah, dll. malahan warga pemilih yang sudah mendapat undangan mencontreng dari KPUD malah menyia-nyiakannya. Yah, inilah wajah dari demokrasi kita. memang, golput adalah suatu manifesto politik seseorang karena adanya ketidakpuasan dari sebuah Parpol atau Ideologi politik tertentu (raft282.blogspot.com).
Ya, Golput itu adalah kesia-siaan belaka, bahkan teman - teman mahasiswa asal Papua berdemo di KPUD Yogyakarta karena nggak dapet hak pilih (Seputar 10/4 Indonesia), atau Para warga di Jatim malah berekreasi memanfaatkan hari libur dengan mengunjungi Jatim Park (Seputar Indonesia 10/4), bahkan dari kalangan artis pun Katon Bagaskara Sibuk mencari hak pilihnya, malah nggak dapet. (Kompas.com 10/4).
Golput bukan suatu pilihan, tp memang tidak dipungkiri golput terjadi karena "dipaksa" golput oleh kendala teknis dari KPU. Iidak ada dalam DPT atau tidak mendapat undangan A4 dari KPU banyak mewarnai pemilu 2009 kali ini...
Tp kalau menjadi golput karena alasannya: MALAS! Paling juga itu - itu saja!! Gak akan berubah kalau saya milih!! Kalau Saya Nyontreng Jualan Saya Gimana?!
aahhh... sungguh tidak beradab! Indonesia tidak butuh generasi - generasi yang malas! Indonesia tidak butuh generasi-generasi yang Skeptis, Indonesia tidak butuh generasi yang pesimistis!! Indonesia Butuh Generasi yang Optimis dan mau berkorban demi kemajuan Negara! Sok idealis?! terserah apa kata anda.. tp bagi anda yang kemaren golput, Sia sia...

Monday, April 06, 2009

Saatnya Gunakan Suara Anda!

Minggu Tenang : Saatnya me-review kembali Suara kita.

Pemilu tinggal 3 hari lagi... gk sabar saya untuk mencontreng, pilihan sudah ada ditangan.. Insya Allah saya yakin dengan pilihan saya kali ini..
Namun setelah saya mengikuti perkembangan berita terakhir dari Pemilu ini satu hal yang paling saya soroti adalah adanya prediksi bahwa Golput dalam pemilu 2009 kali ini akan melebihi suara yang mencontreng. (Golput 2009 Diperkirakan Sebagai Pemenang Demokrasi. Selasa, 27 Januari 2009 - 11:17 wib)
Banyak sekali perbincangan antara teman - teman soal pemilu 2009, dari mulai para Caleg yang berwajah sama sekali baru hingga prediksi Capres yang didominasi para topstar - topstar Indonesia. namun perbincangan akan golput yang paling signifikan dibahas, mereka sangat paham akan perkembangan politik namun saat diwajibkan untuk menggunakan hak suaranya mereka lebih memilih golput, ironi memang.....
Golput, menurut saya adalah sebuah manifesto politik akan ketidakpuasan seseorang terhadap sebuah parpol atau ideologi politik tertentu. mereka yang beraliran politik menurut saya adalah justru orang yang mempertahankan status quo. jika ingin pemerintahan kita tidak lagi diduduki oleh orang - orang yang itu - itu lagi, gunakan hak pilih anda.
"Sungguh suatu sebuah dilema" ujar salah seorang teman. saat kita golput, berarti tetap mempertahankan status quo pemerintahan, namun saat kita ingin memilih kita tidak mengetahui wajah - wajah hingga kredibilitas para caleg -caleg tersebut.
saya bilang "Lu yang Kuper", pemilu kali ini menuntut kita untuk lebih proaktif dalam mencari informasi tentang caleg tersebut, kita tidak hanya bisa duduk diam dan terpaku saja bengong melihat wajah - wajah mereka menghiasi seluruh penjuru kota dari baliho hingga spanduk, para caleg tersbut sudah melkasanakan tugas mengenalkan wajah mereka kepada rakyat, nah tinggal rakyat yang harusnya proaktif dalam menyeleksi satu persatu para caleg tersebut.

banyak sekali karya - karya para caleg dalam mengambil hati dan simpati dari masyarakat, ini beberapa spanduk dan baliho caleg, mungkin sudah beberapa dari anda melihat ini.. yah, untuk sekedar me-review aja koq.. (Ketawa juga boleh...diambil dari Caleg Indonesia.com)



Caleg SuperHero


Caleg james Bond

Serasa Bintang Pelem

Anaknya Bintang pelem, bokapnya Caleg

Hehehe.. masih banyak lagi sih... bisa dilihat langsung disitusnya..
Yah yang jelas, para caleg - caleg tersebut diatas sudah mengenalkan wajah mereka kepada rakyat, tinggal kita sebagai rakyat yang harus proaktif dalam mencari jalur kemana suara kita akan di gunakan...
Golput itu suatu tindakan yang sia - sia.Jangan Golput Teman, Parpol ada 44! kurang banyak?! calegnya ada? 7 X44x2lbr kertas suara DPRD dan DPRRI = Contreng!

Wednesday, March 18, 2009

Korupsi,Corruption,Corruptio

Korupsi Menular, Menyebar, dan Mewabah

Korupsi, bisa dikatakan sebagai kegiatan yang merusak , menghancurkan. Per-definisi tidak sederhana untuk menyimpulkannya. Tak ada kata lain di dunia ini yang hanya bermakna negatif sebagaimana kata corruptio, yang berasal dari kata Latin. Bahkan seperti dikatakan Christian Fleck dan Helmut Kuzmics dalam buku karya Sunardian, Anonim, My Hero!, Seorang yang biasa melakukan korupsi berangsur-angsur akan mati rasa, dan tak menyadari bahwa dirinya koruptor.

Korupsi lebih jauh dijabarkan sebagai tindakan penyelewangan, tidak sebagaimana mestinya. Sesuatu yang diluar aturan formal yang bersifat merusak atau mematikan suatu sistem. Korupsi seperti penyakit epidemi, yang menyebar, menular, bahkan merusak ke seluruh aspek kehidupan. Dari penyuapan kepada pejabat untuk penyalahgunaan wewenang, hingga kebrobokan moral umunya. Secara praktik, hidup korupsi berdekatan dengan pengaruh, proteksi, hubungan, minat intrik, uang pelicin, pemerasan, tekanan, rangsangan, kerja gelap, pelanggaran norma. Semuanya tidak bisa dijabarkan secara ilmiah, karena mempunyai bias arti yang beragam.

Munculnya KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi tidak dengan sendirinya memberikan jalan keluar, atas berbagai tindakan korupsi. Tingkat keefektifan dari kinerja KPK selama dipimpin oleh Antasari Azhar memang terlihat hasilnya. Rupanya janji Presiden SBY tidak hanya sekedar menjadi hidangan pembuka diawal menu, tapi memang menjadi Lauk itu sendiri dalam makanan utama.

Dari awal terbentuknya KPK, saya termasuk orang yang pesimis. Alasannya, sistem pemilihan orang – orang KPK itu sendiri terbuka untuk kemungkinan dikorupsi, orang – orang yang terpilih pun punya kemungkinan melakukan korupsi. Kekuasaannya besar, bisa menjadi pedang berate dua. Ia bisa menjadi penekan yang ampuh bagi berhasilnya pemberantasan, tapi, juga menjadi faktor penekan untuk posisi tawar, dalam bagi – bagi hasil korupsi. Namun sampai saat ini (Mudah-mudahan selamanya..) pesimistis saya belum terbukti.

Malahan yang terlihat kebakaran jenggot, justru para Anggota Dewan yang Terhormat (Capital Letter untuk mereka, Kan Katanya Terhormat!). Kita masih ingat dalam kasus Al Amin Nur Nasution, setelah tertangkapnya suami dari penyanyi dangdut Kristina tersebut, kita masih ingat bagaimana KPK mengacak-acak kantor para Dewan yang Terhormat.

Kwiek Kian Gie pernah menyatakan, kalau saja tigapuluh persen uang korupsi bisa dikembalikan, Indonesia tak perlu meminjam dana luar negeri. Jika benar pernyataan itu, betapa besarnya tingkat korupsi di negeri ini, sebagaimana ditujukan dalam ranking di dunia, Indonesia sebagai Negara terkorup. Indonesia menempati urutan ke-empat top-ranking. Bukan saja pelaku itu terdiri atas kaum birokrat, penguasa politik, pelaku ekonomi, tapi perilaku korup bisa dilakukan oleh siapa saja.

Polisi di jalan raya bisa melakukan korupsi, ketua RT di ruang tamunya biasa melakukannya. Pejabat Negara yang berwenang melakukan ijin, potensial sebagai koruptor. Semua bisa dilakukan di sebuah negeri yang memposisikan megara secara struktural sebagai sentral kekuasaan. Bahkan, pada situasi keseharian, seorang pegawai rendahan, bisa melakukan korupsi. Karena frustasi pada situasi, dan lemahnya mentalitas. Korupsi menjadi salah satu cara atau alat, untuk melipatgandakan imbalan secara tidak wajar.

“Korupsi telah menjadi Budaya” Banyak yang tidak setuju terhadap pernyataan itu, saya pun setuju, justru korupsi itu adalah sebuah penyakit epidemi atau epidemic disease yang pemberantasannya harus melibatkan semua pihak. Namun apalah artinya jika ketidak-setujuan mereka (termasuk ketidak-setujuan saya) tidak dibarengi dengan mentalitas dan moralitas yang kuat dari para individu, sebagaimana keberanian mereka dalam mengembalikan gratifikasi ke KPK...

Tifatul sembiring, Ketua Umum PKS. Dari partai yang mengklaim dirinya sebagai partai yang anti korupsi dan memang sampai sejauh ini terbukti, dalam acara Suara Anda Spesial di Metro TV beberapa hari kemarin menyatakan ada yang salah dalam sistem di Indonesia, sistem inilah yang menyebabkan rusaknya moral dan mentalitas dari para anggota DPR. Karena itu pengkaderan dari partai sangat berpengaruh terhadap mentalitas dan moralitas dari para anggota DPR. Hal senada juga disampaikan oleh Hadi Utomo, Ketua Umum dari Partai Demokrat, yang juga setuju bahwa ada sistem yang salah dalam negeri ini. Yah apapun itu, korupsi memang menjadi salah satu penyebab stroke-nya Indonesia itu, ibarat lemak yang menyumbat di pembuluh darah.

Sunardian dalam Anonim, My Hero! Berkata Soeharto, adalah tokoh yang terbaik, dan berjasa besar dalam menjadikan bangsa ini dirusak oleh perilaku korup

Saturday, March 07, 2009

Persoalan Cinta dan Gender

3 March 2009 11:20 PM

Buzz!!

Shasa Mem – Buzz lewat YM-nya.. Wanita yang sudah saya kenal lama ini memang sering mengagetkan saya ketika sedang asik – asik chatting..
Tanpa tedeng aling-aling ia memberikan pertanyaan soal Gender.. Gender?
Dengan sigap saya langsung membalas YM-nya.

“Yudha, Belum Tidur?? Tanya Boleh?” Ketik shasa.
“Blm sha, boleh knapa? Balas saya.
“Kenapa sih klo cewek nangis sementara cowok lebih kuat?!” Tanyanya.
“Wew.. siapa yang nangis, sha? Kamu?” Balasku sigap. :p
“Bukan, Ini Soal kesetaraan cowok ma cewek!” ketiknya lagi
“Kalau soal gender sih jangan tanya aku, tanya Ibu Susi *, dong.. Ia lebih concern terhadap masalah gender..” Ketik saya.

Shasa_yeah has signed out (3/3/2009 11:22 PM) Bukan Id sebenarnya

Lah ? Koq langsung ilang.. yang jelas dia nggak invis… dia bukan tipe cewek yang suka memakai Status STEALTH MODE ON…
Hemm…
(Masih terngiang dalam kepala saya...pertanyaannya tadi..)

“Kenapa sih klo cewek nangis sementara cowok lebih kuat?!” Tanyanya.

Maksudnya apa?! Cewek / Cowok / Nangis / Lebih kuat?
kali kalo cewek nangis, sementara klo cowok nangisnya lebih kuat? Gitu kah? Pertanyaan itu membuat saya tidak bisa tidur, kenapa juga saya gak bisa tidur gara – gara mikirin kesetaraan gender?! Bete jadinya…

Karena Ngantuk saya jadi tertidur…………………namun tidak mendengkur………

Lelaki lebih kuat? Salah? Lelaki itu pencemburu. Lebih sering tak berakal. Kemarahannya menunjukkan, sistem pertahanannya jauh lebih lemah daripada perempuan. Tetapi perempuan juga terlalu banyak mengalah, membentengi diri dalam diam. Sampai kemudian migrain atau vertigo. Mereka lebih suka menunjukkan keperkasaannya secara salah. Terlalu banyak memendam masalah. Menikmati sendiri, menganggap semua itu memang sudah pada kodratnya.. Tapi apa benar, membicarakan lelaki atau perempuan, cowok atau cewek? Apa manusia tak bisa dipandang di luar dari pada jenis kelaminnya? Bukankah lelaki dan perempuan sama saja, kecuali kebaikan dan kejahatannya yang membedakan? Dan tentang kejahatan serta kebaikan itu, bukankah harus dilihat tetap sebagai perbuatan? Lantas kenapa tuhan menciptakan lelaki dan perempuan, kalau perbedaan itu tidak bisa disyukuri sebagai ruang agar kita saling menghargai…?

*= Dra. Susilastuti Dosen S1 Komunikasi FISIPOL UPN “V” Yogyakarta

Reference:
Anonim My Hero!.Sunardian, 2004:131,227

Wednesday, March 04, 2009

Eksploitasi anak : Peran Orang Tua, Media, Hingga Caleg Parpol Turut Bertanggung Jawab

Kemarin Minggu, 1 Februari 2009. Saya melihat Tayangan Idola Cilik di RCTI. Cukup lama memang saya tidak melihat acara tersebut, karena saya mengira rating untuk program acara sejenis ini telah menurun drastis…

Muncul pernyataan dalam benak saya, inikah yang disebut Eksploitasi Anak? Pendapat saya tersebut disanggah oleh teman wanita saya (Kebetulan juga sedang menonton Idola Cilik sambil chatting dengan saya..) yang mengatakan bahwa ajang itu adalah murni pencarian bakat anak – anak kecil. (Saya memang tahu kalau dia termasuk penggemar acara tersebut…)

Eksploitasi anak!! Hemm….Kata –kata tersebut semakin hari semakin sering saya dengar di televisi. Saya masih ingat beberapa kejadian yang termasuk kasus eksploitasi anak. Salah satunya Luthfiana Ulfa anak kecil yang dijadikan istri oleh Syekh Puji? atau yang terakhir dan masih santer terdengar adalah kasus Ponari Dukun cilik dari Jombang?

Menurut saya program tersebut Acara – acara seperti Idola Cilik, Mamamia, dll. merupakan bisnis oriented semata, dimana acara ajang pencarian bakat ini meraup rupiah yang tidak sedikit.

Ya, Anak – anak dijadikan lahan bisnis yang subur….

Keinginan yang kuat dari sang anak sendiri untuk menjadi artis juga ditimbulkan dari tayangan – tayangan sampah (baca :sinetron) di televisi yang tidak mendidik. Anak – anak diajarkan bergaya hidup hedonis. Dimana anak – anak di doktrin menjadi konsumtif. Klo mau rekreasi ya ke mall, klo mau dikatakan gaul ya harus punya iPod, Blackberry, kalau tidak mau dibilang gaptek harus punya Facebook, Friendster, Dsb. Semua itu mencerminkan tingkat konsumerisme dan hedonisme sudah meranjah ke kalangan anak muda. Anak muda yang kita bicarakan disini bukan anak muda yang masih SMP atau SMA. Tapi anak berumur 5-10 tahun yang dieksploitasi, oleh siapa?? Oleh kita! Yang nota bene adalah orang tua anak – anak itu sendiri. Dalam acara Mamamia lebih parah lagi, dimana Orang tua justru menjadi partner dari sang anak itu sendiri… ini yang mau jadi artis anaknya atau orang tuanya?? Kalau orang tuanya itu sendiri sudah terjangkiti penyakit hedonis, ya mau dibilang apalagi…

Sejauh pengamatan saya, jebolan – jebolan artis Instan itu pun sendiri karir di dunia entertainment pun kian hari kian menghilang, coba lihat ke-eksistensi-an dari Very Afi, Kia Afi, Tia Afi, Siti KDI, Dirly Idol, Delon Idol?? Hanya beberapa dari nama mereka yang bisa mencapai kesuksesan dalam lingkup Musisi, bukan entertainer. Bahkan para jebolan – jebolan artis instant ini justru malah sukses setelah melepas gelar Idola mereka. Sebut saja Tika Afi dan Tiwi Afi, mereka justru sukses di ranah hiburan setelah melepas embel – embel Idola mereka dan bergabung menjadi T2.

Televisi dan media menjadi orang tua kedua bagi mereka. Konsep Tokoh Idola yang diusung gaya hidup hedonis televisi memunculkan Hero – hero baru di pikiran anak muda, mereka tetap saja bergantung pada Tokoh, Nama….

Saya pernah membaca di harian Radar Banyumas tentang “Penelusuran Terowongan – terowongan Gaza” (Januari 2009). Disitu dibahas bagaimana anak – anak kecil Palestina sudah mengidolakan para Pejuang Hamas. Tidak seperti anak – anak dunia lainnya yang di dinding kamarnya terdapat poster Topstar Christiano Ronaldo atau David Beckham, di dinding – dinding kamar mereka. Dalam dinding kamar anak – anak Palestina justru ditempel poster para Pejuang Hamas, bersenjata lengkap. Mereka bercita – cita menjadi Pejuang Hamas, dan sangat bangga jika salah satu dari keluarga mereka menjadi Pejuang Hamas. Ini dikarenakan Pemerintah palestina juga meminimalisir siaran – siaran televisi barat, bahkan sama sekali tidak ada. Menurut, penelusuran wartawan Jawa Pos tersebut. Hiburan yang mereka tonton hanyalah video – video propaganda perang pejuang Hamas, dan Video – video aksi keji Israel. Hal inilah yang menjadikan anak – anak kecil mengidolakan para Pejuang Hamas, sudah mendarah daging.

Muncul Ide…

Ting- tong [Suara Ide di Otak]

Bagaimana jika konsep kebijakan pemerintah Palestina itu diterapkan di Indonesia?? Lalu Siapa Tokoh yang akan diusung? Bukankah Indonesia sudah kehabisan Stok Tokoh – tokoh Nasional (yang bersih dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Yang Jujur, Adil, Bijaksana, Bertanggung Jawab, Tegas, Demokratis, Bla – bla, Bla – bla dan Bla – bla – bla….) Tokoh Nasional Indonesia? Anda Search saja di Google, Akan muncul nama – nama yang tidak asing lagi, dikancah politik Indonesia.

Ah… Tokoh – tokoh itu juga tidak terlalu bersih….

Jika konsep Penokohan itu gagal, kembali lagi pada Orang Tua. Ya, Orang tua memang memegang peranan penting (baca : bertanggung jawab).. Saya pernah berdiskusi dengan Pak Subhan Afifi, Dosen S1 Komunikasi UPN V Jogja, melalui artikel blognya yang berjudul “Dia Hidup Untuk Zamannya” 27 Februari 2009. Ia menulis bahwa anak dapat didik tanpa televisi sebagai acuan. “Kini, apapun informasi bisa diakses Azzam (nama anaknya..), ia biasa membaca koran2 nasional yang kami langgan di rumah, mengakses internet, beragam buku dan ensiklopedi, dan sesekali menonton televisi via TV tuner komputernya. Boleh dech diskusi apa aja dengan dia, tapi bukan bicara tentang sinetron2 kita yang gak mutu, dia gak tahu alias kuper untuk hal itu” Ujar pak subhan dalam Blognya.

Kebudayaan kita dirusak oleh konsep – konsep Hedonis seperti itu. Itulah sebabnya banyak anak – anak muda kita tidak mengenal budayanya sendiri. Contohnya saja dalam buku karya Sunardian, 2004, Anonim, My Hero! (Saya lebih suka menyebutnya Buku daripada Novel..) disitu disebutkan bahwa dalam penelitian untuk revitalisasi dan reinterpretasi Bedaya Anduk, Tarian klasik Kraton Ngyogyakarta. Tak ada seorang pun yang mau dan berani menjelaskan Notasi Gerak dan pola tarian itu sendiri. Saat ditanya mengenai alasannya, tak satupun memberikan komentar, mereka hanya mengatakan tari itu Wingit, tak bisa ditarikan oleh sembarang penari. Itu sebabnya, kalau tari – tari klasik peninggalan nenek moyang kemudian hilang tak berbekas. Bukan karena generasi muda malas belajar, atau tak menghargai karya leluhur. Tapi semuanya itu karena para orang tua, yang tak mau meninggalkan catatan kebudayaan itu, menjadi milik generasi berikutnya. Atas nama kesakralan, mereka rela membiarkan tradisi itu lenyap. Siapa yang jahat? Atau, dengan pertanyaan sedikit sopan, siapa yang bodoh? Generasi muda hanya belajar dari perilaku generasi tua, itu hukum alam. Jadi orang tua jangan sewot mengenai hal ini..



Sunday, February 22, 2009

Tutorial : Show Off : Menambahkan Efek Element Ke dalam Photo!

Adding Elements To your Photo by P.Yudha. Hulalata

Tutorial : Photo manipulation
Software : Photoshop 7.0
Model : P.Yudha.H
Graphics Designer: P.Yudha.H


Kali ini... Pyuuuhhh.. akhirnya saya membuka kembali software ajaib ini. ya, setelah sekian lama vakum dari dunia design ciee....(prioritas kali ini skripsi ..) Software ajaib ini yang telah menemani saya dari tahun 2003, berjasa dalam memperbaiki ratusan wajah orang yang telah saya perbaiki menggunakan software ini...

Saya mencoba melakukan teknik manipulasi dengan menambahkan efek-efek "element" ke dalam Photo saya : Fire,Lightning,Earth,Water,dan Wind.


Original Photo


Fire Elements


Lightning Elements


Earth Elements


Water Elements

Wind Elements

Ini baru Projct narsis doang, Show Off ajah...
Kritikan atau Klo ada yang minat dibuatin, Contact ajah...hehehhe

Dari Ke-5 elements diatas saya paling suka dengan yang Earth...
Tapi Tenang, Kali Ini cara membuatnya belum sempat saya Posting, saya janji Lain kali akan saya Posting Tutorialnya... thx

Tuesday, February 17, 2009

Fatwa Rokok Haram MUI : Gak Usah Pusing, Kita Cari Solusinya aja!

Sudah 1 bulan lebih MUI mengeluarkan Fatwa Haram tentang rokok. Januari 2009 di Padangpanjang, Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa telah mengeluarkan Fatwa tersebut. Dipandang dari berbagai sisi jelas fatwa rokok yang dikeluarkan MUI berpengaruh terhadap berbagai bidang, ada yang pro dan ada yang kontra. Hanya saja, baru sehari dimunculkan, fatwa tersebut langsung mengundang perdebatan. fatwa MUI tentang rokok.Pasalnya, menurut dokter, rokok sangat jelas mudaratnya (Cie…bahasanya…)lebih banyak bagi kesehatan. Tapi bagi daerah-daerah tertentu di mana rokok terlanjur menjadi penghasilan utama masyarakatnya, MUI harus secara arif menentukan hukum merokok.
Secara umum MUI memfatwa rokok makruh hukumnya. Hukum makruh dalam pengertian akan mendapatkan pahala jika ditinggalkan dan tidak berdosa jika dilakukan. Sementara di sisi lain MUI jaga memfatwakan rokok haram dilakukan untuk anak-anak, wanita hamil, ulama MUI, dan merokok di tempat-tempat umum. Kalau menurut pendapat pribadi, (Saya termasuk golongan perokok aktif : 1 bungkus rokok/hari) saya sangat setuju adanya fatwa ini karena rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Adapun efek – efek bahaya rokok dari informasi yang saya dapatkan di beberapa blog dan website adalah, sbb ;

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat..

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin.

Waw!! ( tak berkata – kata, langsung mematikan rokok ditempat! )
Padahal menurut saya efek rokok itu hanya ada 2 ;
1.Efek Santai
2.Melancarkan pikiran.

Ya, setelah saya pikir, fatwa haram rokok MUI memang ada benarnya juga. Hal pertama yang saya lakukan pertama adalah, mencari tips – tips bagaimana untuk mengurangi rokok. Berikut adalah tips – tips yang saya dapatkan dari beberapa blog dan website dan yang paling masuk akal dalam mengurangi rokok ;

  1. Jangan membawa korek api atau pemantik
    Untuk merokok dibutuhkan korek api atau pemantik –kalau Anda terbiasa menyalakan rokok dengan menggesek batu atau kayu ya silakan saja,Dengan membiasakan diri untuk selalu tidak membawa korek api atau pemantik, maka kita akan susah dan berusaha meminjam ke orang lain setiap kali mau merokok. Hal ini sudah saya lakukan cukup lama bahkan sudah menjadi salah satu ciri khas saya dimata teman-teman
    Sisi positif yang akan kita dapatkan dari kebiasaan ini:

    • Tidak akan bisa merokok sesuka hati, tetapi tergantung apakah ada orang disekitar kita yang bisa kita pinjami korek api atau pemantik

    • Bisa mendapat teman baru, siapa tahu orang yang meminjami kita ternyata menawarkan proyek

    • Tetapi, bisa juga menjadi omongan yang tidak enak kedengarannya, "Ini orang gak punya duit apa ya? korek ajah pinjem." Tidak apa-apa, dengan begini kita akan berpikir ulang saat mau meminjam korek api atau pemantik ke orang lain

  2. Hilangkan semua korek api atau pemantik di tempat tinggal kita
    Di rumah saya agak susah mencari korek api atau pemantik, saya menyalakan rokok menggunakan kompor gas

  3. Hilangkan semua korek api atau pemantik yang kita pinjam
    Dengan cara ini saya jamin tidak akan ada seorang pun yang mengenal Anda akan meminjamkan korek api atau pemantiknya Dan Anda juga akan kapok jika melakukan hal ini kepada orang yang belum Anda kenal, apalagi jika pemantik yang Anda pinjam adalah pemantik dengan merek Zippo

  4. Habiskan dan jangan dibuang!
    Maksudnya, jika Anda telah membeli sebungkus rokok dan belum habis karena menjalankan tips nomor 1, 2 dan 3. Lalu rokok sudah berasa asem karena masuk angin, Anda harus bertanggung jawab untuk tetap menghabiskannya! Ini akan membuat Anda berhitung dan berpikir untuk melakukan tip nomor 5.

  5. Membeli rokok batangan
    Saran saya, belilah mulai dari setengah bungkus lalu menurun sampai pada beli satu atau dua batang. Ini harus Anda lakukan dengan komitmen yang kuat. Jadi Anda harus tetap melakukan hal ini walaupun Anda sedang memegang uang dengan pecahan yang cukup besar untuk membeli satu atau dua batang rokok.
    Sisi positif yang akan Anda dapatkan:

    • Anda akan malu jika membeli satu atau dua batang rokok dengan pecahan uang ditangan Anda yang cukup besar. Pada akhirnya Anda mungkin akan mengurungkan diri untuk membeli rokok. Dengan kata lain, Anda hanya akan membeli rokok jika punya uang recehan.

    • Anda juga mungkin punya rasa gengsi untuk mampir ke warung hanya untuk membeli satu atau dua batang rokok. Tidak apa-apa, gengsi seperti ini justru berdampak positif bagi keinginan Anda untuk mengurangi rokok.

    • Nah, kalau Anda sudah berkomitmen seperti ini maka Anda juga tidak bisa membeli rokok di supermarket kan? Mana ada supermarket atau minimarket yang menjual rokok batangan

Jika tip nomor 5 ini masih dirasa berat, silakan berhadapan dengan risiko yang ada pada tip nomor 4.

  1. Berdoa terus agar rokok semakin mahal
    Saya merasakan harga rokok semakin mahal, dulu saat saya SMA sebungkus rokok harganya kurang dari Rp. 1.000 (bahkan seingat saya beberapa merek harganya Rp. 450 sebungkus), saat kuliah berkisar dari Rp. 1.000 - Rp. 3.000, sekarang berkisar antara Rp. 7.000 - Rp. 11.000. Dulu saya pernah berdoa agar harga rokok naik, entah kapan, dan saya yakin itu bukan doa saya seorang karena buktinya harga rokok terus naik Semakin tinggi harga rokok semakin membuat para perokok berpikir untuk membelinya. Yok, kita berdoa sama-sama
    **sayangnya, hal ini juga bisa memancing kriminalitas

  2. Membeli rokok dengan PPRUDDT
    Saya sempat melakukan hal ini yaitu membeli rokok dengan Potongan Pajak Rokok Untuk Dimasukan Dalam Tabungan. Disarankan dimasukan ke tabungan orang lain misalnya tabungan istri atau pacar atau siapa saja yang penting bukan tabungan Anda sendiri–Tabungan saya juga boleh banget :d.
    Jadi, kita harus disiplin untuk selalu memasukan sejumlah uang kedalam tabungan sebesar X persen dari harga rokok yang kita beli. Misalnya saya menetapkan X=60% dan harga rokok yang saya beli adalah Rp. 8.000. Maka saya harus membeli rokok dengan harga Rp. 12.800 dengan rincian Rp. 8.000 untuk membeli rokok dan Rp. 4.800 untuk ditabung. Tip nomor 7 ini untuk mengatisipasi jika doa pada tip nomor 6 tidak dikabul-kabulkan
    Pelajaran yang didapat dari tip ini:
    Ternyata harga untuk kebiasaan kita merokok itu jauh lebih mahal dari kebutuhan pokok yang seharusnya kita penuhi. Bahkan bisa jadi lebih mahal dari kebutuhan tersier kita

  3. Cari istri atau suami atau pacar yang anti dengan asap rokok
    Nah, ini penting banget dan bisa menjadi motivasi kuat untuk mengurangi bahkan berhenti sama sekali

  4. Jangan membawa rokok dan korek api atau pemantik
    Jadi kalau Anda mau merokok, maka Anda harus minta rokok Setelah minta rokok maka Anda akan berhadapan dengan tip nomor 2. Triknya jangan lakukan secara berurut, tapi pakai strategi seperti ini:
    "Mas, permisi. Punya korek api gak?" Lalu setelah orang itu memberikan koreknya, yang Anda harus lakukan adalah berpura-pura merogoh kantong lalu berkata, "Walah, maaf Mas. Punya rokoknya gak?"



Hahaha… Parah ni Tips, tapi asli, saya sudah mencobanya terutama Tips nomor 5!! Jelas banget berkurangnya, sekarang saya telah SUKSES! Menghabiskan hanya 3 batang rokok dalam sehari, Setelah sarapan, Setelah makan siang, dan hanya setelah makan malam! Kalau kata L-men “TRUST ME IT WORKS!!”

Tengkyu MUI!! Hidup MUI!!! Selamat Datang Oksigen!

Wednesday, January 28, 2009

Langka? Just a minute/Mengko Dhisit/Nanti Dulu/Ntar Dolo

11:09 AM

Suatu Siang di Angkringan pinggiran kota Yogyakarta, 4 orang terlibat percakapan serius. Adalah Pak Agus Seorang penjual angkringan, Mbah Surip Sesepuh kampung, Ujang anak kost asal cibaduyut, dan Agung Wartawan Koran.

Pak Agus : Mbah, Apa benar Elpiji langka?
Mbah Surip : Eit, Nanti dulu... Jangan bilang langka dolo, Gus.
Pak Agus : Lah buktinya di toko dekat rumah saya Elpiji 3 Kg tidak ada kemarin.
Mbah Surip : Ee..alah, Gus-gus.. kurang tak berarti langka, itu pun baru kemarin, kan? Coba di cek lagi hari ini? Coba di cek di toko lain.
Ujang : Tapi di Koran dan di TV bilangnya begitu, mbah?
Mbah Surip : Jang.. Koran itu bikin judul biar bisa menarik dibaca, wartawan memang begitu.
Agung : (Sejak tadi mendengar percakapan) Eh, Mbah... Saya juga wartawan tapi tidak begitu.
Mbah Surip : Sorry Bos, maksudnya banyak TV dan Koran yang nulis seperti itu, padahal faktanya tidak selalu seperti itu.
Agung : Yang nulis sperti itu hanya oknum saja, Mbah. Si wartawan melihat tidak ada Elpiji dekat rumahnya, dibilang langka se kabupaten, langka se provinsi, itu yang tidak benar.
Mbah Surip : Justru itu yang membuat masyarakat panik, Bos.
Agung : Ya, Pertamina sering jadi sasaran tembak.
Pak Agus : Bagi rakyat kecil seperti saya, yang penting Elpiji tersedia berapapun dibutuhkan dan kapanpun saya beli. Itu baru aman dan harganya terjangkau.
Ujang : Katanya Pertamina pengalaman, tapi masih saja langka?
Mbah Surip : Jang – Jang, Langka lagi.. Langka lagi.. Jangan bicara langka klo Cuma di toko dekat rumah kosong stok. Jangan men-generalisir suasana, Jang.
Pak Agus : Wah... Mbah Surip kayak politikus.
Ujang : Ah, Se bodo’ amat, mbah.
Mbah Surip : Koq ngomongnya gitu, Jang! (Mbah Surip agak tersinggung)
Ujang : Euleuh – euleuh…Canda Mbah.. Canda.. jangan dimasukin ati, atuh..
Pak Agus : Hidup Pertamina.. Jangan di tutup Angkringan saya!
Agung : Hahaha.... memangnya ORBA, Pak. Beda pendapat langsung main tutup, main tangkap, main pecat?!

Sunday, January 25, 2009

Wilders Di Sidang!

Sutradara Film Fitna Menuai Konsekuensinya

Masih ingat dengan nama GEERT WILDERS? Ya, sutradara Film kontroversial ini akan mendapat konsekuensi di Pengadilan Banding Amsterdam (21/1). Pengadilan memerintahkan jaksa penuntut untuk membawa anggota parlemen Belanda itu ke meja hijau dengan dakwaan memicu kebencian dan diskriminasi kepada muslim.

Dengan melecehkan simbol-simbol Islam, dia juga menghina pemeluk agama tersebut” ujar panel hakim dalam keputusannya seperti dikutip AFP dalam Harian Radar Jogja. ”Dalam sistem demokrasi, pidato yang menebarkan kebencian bisa dikategorikan sebagai pelanggaran serius dan karena itu perlu diselesaikan secara hukum.”

Kasus tersebut harus berlanjut ke Pengadilan Banding Amsterdam setelah di pengadilan yang lebih rendah Wilders dianggap tak bersalah secara hukum berdasar asas kebebasan berekspresi. Namun masih belum jelas kapan persisnya sutradara film provokatif yang berjudul Fitna itu akan ditampil di sidang. Yang pasti, penyelidikan kasus penhinaan kepada Islam yang dilakukan Wilders tersebut akan segera dilakukan.

Wilders memicu kemarahan muslim di Belanda dan berbagai negara lain, termasuk Indonesia, karena berbagai ulahnya yang sangat Anti-Islam. Politikus Ultra-Kanan itu misalnya, pernah mengkampanyekan agar Al-Quran dicekal di Belanda karena dia nilai Fasis. Film Fitna dalam bahasa Sekjen PBB Ban Ki-moon, juga ”sangat ofensif anti-Islam”. (Radar Jogja, 22/1)

Pidato Obama Disensor di Tiongkok

Kebebasan Pers VS Ideologi

Tiongkok juga tak kebal terhadap pesona Barrack Obama. seperti halnya di belahan dunia lain, media negeri itu juga menjadikan pelantikan presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat sebagai primadona.

Namun, sekapitalis-kapitalisnya Tiongkok sekarang, mereka tetaplah negeri komunis. sensor kepada media tetap ketat diperlakukan. bagian-bagian yang menyebut "komunisme" atau "berseberangan pendapat"pun digunting. Pemerintah setempat beralasan, itu dilakukan untuk menjaga loyalitas rakyat pada ideologi komunisme.

Dalam pidato inaugurasinya, Obama memang beberapa kali menyebut komunisme dan berseberangan pendapat. salah satunya kalimat berikut ini :

"Mengajak generasi muda memerangi fasisme dan komunisme tak bisa hanya dengan mengerahkan misil dan tank-tank, melainkan dengan membangun aliansi dan mendorong keyakinan."

Ada pula kalimat seperti ini, "Bagi mereka yang merengkuh kekuasaan lewat korupsi atau menipu dan orang yang berseberangan pendapat hanya bungkam, berarti anda berada diposisi salah dalam sejarah, namun kami akan mengulurkan tangan bagi yang mau mengepalkan tangan (untuk melawan)."

Kalimat - kalimat diatas sama sekali tak ditemukan dalam laporan semua media Tiongkok. Televisi pemerintah, China Central Television, misalnya, meski menyangkan live pidato Obama setelah diambil sumpahnya, sampai pada ”kata sakti” tersebut, tayangan langsung terpotong dan kembali ke presenter di studio.

Sedangkan harian People’s Daily milik partai komunis Tiongkok tak menampilkan kata-kata komunis atau berseberangan pendapat dalam situs berita mereka.

Dua portal berita online tersohor di Tiongkok, Sina dan Sohu pun demikian. Meski situs – situs berita relatif lebih bebas ketimbang media cetak maupun televisi, tetap saja mereka tak steril dari jamahan sensor pemerintah.

Ini bukan tentang perspektif, namun tentang sesuatu yang menggugah rakyat Tiongkok lalu mengatakan, Ya, Itu benar” ujar Xiao Qiang, direktur China Internet Project di University of California, seperti dilansir Agence France Presse dalam Harian Radar Jogja pada Kamis, (22/1).

Namun sensor ketat itu tidak berlaku bagi media Tiongkok berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. China Daily, contohnya, tetap lolos dari sensor pemerintah meski menampilkan keseluruhan teks pidato Obama tanpa kurang satu huruf pun.

Kebebasan bersuara memang masih menjadi problem besar di Tiongkok. Komunisme adalah ideologi yang tak bisa diganggu gugat disana, kendati dalam praktik sehari-hari, Tiongkok juga memeluk erat kapitalisme. (Radar Jogja, 22/1)

Sunday, January 18, 2009

Indehoy di Warnet

Alih Fungsi Warnet di Kalangan Anak Muda

YOGYAKARTA, raft282.blogspot.com – Para pengusaha warung internet (warnet) di Yogyakarta, awalnya tentu tak ada niatan untuk menjadikan tempat usahanya digunakan untuk kegiatan maksiat, Sabtu (3/1).

Kondisi warnet yang tertutup dan jauh dari kontrol, memungkinkan para pengunjung untuk melakukan hal di luar kendali. Entah untuk menonton film biru atau bahkan sampai melakukan tindakan asusila.

Sepasang muda – mudi tampak sedang asyik browsing internet di sebuah bilik ruangan sebuah warnet bercat merah di kawasan Seturan – Yogyakarta. Di ruangan warnet tersebut terdapat 20 bilik berukuran sekitar 1,5 X 1,5 meter yang dipisahkan dengan sekat berbahan triplek yang di plistur.

Sepasang muda – mudi itu nampak tidak menghiraukan pengunjung lain yang berjalan melewati biliknya. Keduanya memang dapat terlihat oleh pengunjung lain karena bilik tersebut mempunya tinggi yang hanya sebatas pundak orang dewasa saja.

“Kebetulan mampir ke warnet ini, saya sering kesini karena tempatnya nyaman dan aksesnya cepat” ujar Banu yang berstatus pelajar sebuah SMA Negeri di kota Yogyakarta ini ketika ditanya tentang frekuensi ke warnet dalam seminggunya.

Remaja yang berusia 18 tahun itu mengatakan, ia memilih ke warnet karena kebetulan sekolah juga masih libur karena tahun baru dan memilih ke warnet bersama pacarnya Nita (17) yang juga masih satu sekolah dengannya.

“Mending ke warnet, daripada jalan – jalan ke mall malah habis banyak, lagian kalau ke warnet juga sekalian cek Friendster, Facebook, atau buka blog” ujar banu lagi. Kedua pelajar itu mengaku menjalin asrama selama 1 tahun itu mengatakan, hanya bermain internet saja, tanpa ada niat untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang tidak senonoh
“Takut mas, soalnya warnet sekarang sudah banyak yang dipasangi CCTV, nanti malah ketahuan, trus gambarnya kesebar di internet malah repot” ujar Banu sembari malu – malu.

Pengakuan yang berbeda disampaikan oleh Tania (20), bukan nama sebenarnya, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta yang ditemui di warnet tetangga yang masih satu daerah di Seturan. Tania mengungkapkan serunya pengalaman bercumbu di warnet. Pada awalnya ia tidak pernah berpikir untuk melakukan kegiatan tersebut, tetapi karena ada kesempatan ia pun berani bercumbu di bilik warnet.

“Saya kalo pacaran, ya disini, di warnet, karena tempatnya tertutup dan biliknya tinggi, tempatnya juga nyaman. Jadi tidak ketauhan” ujar Tania. Bahkan, mahasiswi ini itupun hafal lokasi – lokasi warnet yang biasa dijadikan ajang pacaran.

“Bahkan saya pernah nginep di warnet bersama pacar, karena sehabis dugem pasti subuh dan pintu kost sudah dikunci, daripada di hotel. Kalau di warnet semalam paling habis 10 ribu itupun ada diskon karena ada jam Happy Hour” ujar Tania.

Tania juga bercerita, pernah sekali waktu ia ketauhan sedang bermesraan di warnet oleh operator warnet. “Saya pernah ketauhan sekali, kami langsung pergi dari warnet itu dan tidak pernah datang lagi, saya lihat operator yang memergoki saya, malah dia yang malu – malu” ujarnya lagi.

‘’
Saya kalo pacaran, ya disini, di warnet, karena tempatnya tertutup dan biliknya tinggi, tempatnya juga nyaman. Jadi tidak ketauhan” ujar Tania.

Fenomena pacaran di warnet memang bukan hal baru di Yogyakarta. Banyak situs – situs yang memajang bukti – bukti video adegan mesum di warnet. Menurut Sluw (22), seorang penjaga warnet di kawasan Seturan, ia seringkali mengetahui pengunjung tempat warnetnya bekerja sedang asik memadu kasih.

“Sering, mas. Biasanya tidak sengaja, karena saya sedang mengantarkan minuman gratis karena aksesnya telah 2 jam lebih, ya paling pura – pura nggak tahu, namun setelah itu pasti mereka pergi” ujar Sluw yang telah 1 tahun bekerja menjadi operator warnet.

Sluw mengungkapkan, desain bilik yang tinggi dan tertutup memang sangat memungkinkan pengunjung untuk berbuat sesukanya didalam bilik tersebut. Beberapa warnet di kawasan Seturan memang sering dianggap sangat nyaman dan aman untuk berbuat mesum.

Dhani (25), pemilik dari sebuah warnet mengaku awal ia membuka usaha warnet tidak ada niatan untuk menjadikan tempat usahanya ini dijadikan tempat mesum. “Kami mempunyai bilik yang tinggi ini memang dibuat sesuai dengan konsep yaitu menyajikan tempat yang nyaman dan privasi, jadi tidak ada sama sekali niatan untuk jadi tempat mesum” ujar Dhani yang baru 1 tahun membuka usahanya ini.

Menurut Dhani, selama ini ia telah memberikan peringatan kepada karyawannya untuk tidak memberikan akses bagi para pengujung untuk berbuat mesum salah satunya dengan tidak memberikan share link video – video porno di warnetnya, dan ia juga memberikan minuman ringan gratis kepada para pengunjungnya yang mengakses lebih dari 2 jam, menurutnya program ini ditujukan agar operator warnet bisa me–monitor para pengunjungnya agar tidak berbuat hal – hal yang tidak diinginkan, tidak hanya berbuat mesum namun terhindar dari pencurian Hardware dan lain – lain.

“Saya tidak terlalu suka dengan warnet yang menggunakan CCTV, karena itu telah melanggar konsep warnet yang kami buat, karena itu kami menyiasatinya dengan menaruh PC diatas bilik sehingga dapat kami pantau” ujarnya lagi.

Menurut Dhani pengawasan dalam hal ini sangat diperlukan, kesadaran dari pemilik warnet dan pengunjung itu sendiri adalah yang terpenting, perlu adanya peran serta dari masyarakat.
Persoalannya saat ini belum ada regulasi yang jelas secara nasional yang mengatur izin usaha mendirikan warnet, ia juga mengaku bahwa perizinan warnet sampai saat ini masih longgar, hal ini juga menjadi faktor tumbuh pesatnya warnet – warnet yang memberikan keleluasaan bagi para oknum –oknum yang menyimpangkan fungsi dari warnet. ● Purnama Yudha / 153020235 ●

Demam Futsal di Yogyakarta

Olahraga yang menjadi gaya hidup perkotaan

YOGYAKARTA, raft282.blogspot.com - Futsal di kota Yogyakarta, saat ini telah menjadi salah satu olahraga favorit terutama bagi anak muda, tidak hanya untuk kaum laki – laki, kaum perempuan pun turut menyukai olahraga ini, Minggu (11/1). Awalnya, hanya ada beberapa tempat futsal di kota Yogyakarta. Salah satu pelopor tempat futsal yang komersil adalah Next, terletak di Jalan Urip Sumohardjo, Yogyakarta.

Tempat lain yang sering digunakan oleh para penggemar futsal, dengan biaya sewa lapangan yang lebih murah berkisar antara Rp. 80 rb – Rp. 125 rb yaitu di Centro Futsal Seturan, gelanggang olahraga mahasiswa di beberapa kampus seperti AMP dan UGM, lapangan indoor Kridosono serta SMU Bhinneka. Sekarang hampir di sekitar kampus seputaran kota Yogyakarta berdiri tempat futsal.

Futsal sendiri diciptakan di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan Futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutama di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di Futsal.

Di kota Yogyakarta, futsal mulai marak sejak awal tahun 2007. Berawal dari hobi, terbentuk komunitas penggemar futsal, meningkat menjadi suatu gaya hidup, kini futsal telah menjadi olahraga yang popular di kalangan anak muda.

Komunitas karyawan XL Centre di bilangan Jalan Mangkubumi, Jakarta, adalah salah satu komunitas futsal yang rutin bermain di sela sela kesibukan bekerja. Ardi, (24) Operator Call Centre XL tersebut, mengaku rutin bermain futsal tiap 1 minggu sekali di hari minggu.

“Awalnya kami bermain futsal hanya sedikit anggotanya, namun semakin hari banyak dari karyawan juga ikut gabung bermain futsal, bahkan sekarang di kantor kami tiap divisi sudah mempunyai tim masing –masing, jadi kami rutin untuk bertanding” ujarnya

Yang menarik dari komunitas futsal ini adalah, yang biasa datang tidak hanya dari karyawan pria, namun juga dari karyawan wanitanya. “Yang cowok main, yang cewek jadi supporternya, jadi nggak bete, mas. Asyik jadinya, main sambil ada yang meneriaki” ujar Ardi yang mengaku sudah dari tahun 2007 bermain futsal.

Supporter aktif dari komunitas ini, tak lain adalah Andriyani (27), mengaku ia memang termasuk penggemar sepakbola, namun karena ia takut untuk menonton pertandingan bola di stadion, ia pun beralih menonton pertandingan futsal. “Lebih enak nonton futsal, aman dan pastinya seru. Makin seru kalau ada pertandingan persahabatan dengan divisi lain, kami makin kenceng teriaknya” ujarnya bersemangat. Ini menjadi salah satu bukti bahwa olahraga ini lambat laun bisa menjadi gaya hidup. Tidak hanya dinikmati oleh kaum pria namun juga kaum perempuan.

Saya pasti nonton kalau teman – teman main futsal, saya senang dengan olahraga ini, walaupun tidak main, tapi futsal memberikan manfaat ganda, sehat dan senang” ujar Andri yang mengaku ingin sekali bermain futsal.

Alfian (22), seorang penggemar futsal, ia mengaku rutin bermain futsal 1 kali dalam seminggu bersama teman – teman satu kampusnya. “Awalnya saya main futsal tahun 2007, namun karena biaya sewa lapangan pada saat itu masih mahal jadi kami jarang bermain rutin. Beda kalau sekarang, sudah banyak pilihan. Jadi kami main biasanya menyesuaikan budget, maklum anak kost” ujar Alfian yang juga mahasiswa Akutansi STIE YKPN ini.


‘’

Yang cowok main, yang cewek jadi supporternya, jadi nggak bete, mas. Asyik jadinya, main sambil ada yang meneriaki” ujar Ardi yang mengaku sudah dari tahun 2007 bermain futsal.


Alfian mengungkapkan selama ia bermain futsal banyak perkembangan yang terjadi dalam olahraga yang satu ini, meningkatnya animo masyarakat khususnya anak muda dalam bermain futsal lebih dikarenakan keterbatasan arena olahraga yang ada di Yogyakarta, imbasnya arena futsal yang sesuai standar banyak bermunculan, memiliki harga sewa yang mahal. Dengan harga sewa tersebut, tidak semua orang bisa bermain disana. Lapangan olahraga dikomersilkan, inilah sisi lain dari ketersediaan sarana di Yogyakarta.

Futsal sebagai gaya hidup juga dikatakan Taufikkurrahman (29), pelatih atlit di Asrama PPLP ini menuturkan, futsal tidak hanya sebatas pada olahraga saja. “kalau sekarang banyak orang yang bermain futsal karena kebutuhan akan olahraga, masyarakat sudah sadar akan arti pentingnya olahraga bagi tubuh mereka” ujar Taufik yang juga mengaku sering bermain futsal namun tidak rutin.

Namun menurutnya ada satu hal yang disayangkan dari meningkatnya animo masyarakat tentang olahraga yang satu ini. Taufik menuturukan, melihat maraknya bangunan lapangan futsal, sayangnya sebagian besar dibangun di dalam ruang. Padahal, bila disangkut pautkan pada ketersediaan RTH (Ruang terbuka Hijau) di Yogyakarta, “Seharusnya lapangan sepak bola menjadi penyumbang RTH. Tapi, karena lapangan futsal banyak dibangun di ruang tertutup, hal itu menjadi lain soal” ujarnya.

Masih menurut Taufik, lapangan olahraga merupakan komponen utama RTH kota atau paru-paru kota yang membuat kota menjadi sehat. “Ketersediaan RTH berupa lapangan olahraga merupakan sarana olahraga yang efektif bagi anak – anak hingga orang dewasa, pas sekali dengan motto memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” ujar Taufik yang telah melatih berbagai atlit di Asrama PPLP.

Baik Taufik, Ardi, Alfian dan Andriyani, sepakat mengharapkan budaya berolahraga terutama futsal terus ditingkatkan, perkembangan futsal yang memasuki gaya hidup perkotaan seharusnya lebih didukung peran pemerintah untuk menyediakan sarana murah dan nyaman untuk berolahraga. ● Purnama Yudha / 153020235 ●


Thursday, January 01, 2009

Uang di Gunting Setengah Hingga uang nominal 50 Milliar

Museum Uang di Purbalingga, Jawa Tengah

Purbalingga, raft282.blogspot.com - Mendekati tahun baru, saya dan keluarga mengunjungi museum uang di purbalingga. Senin (29/12). bertempat di owabong reptile . Masih dalam satu area, museum uang ini diresmikan tanggal 18 desember 2008 - masih fresh kan A.K.A baru banget...

Satu hal yang saya ingat tentang uang (pelajaran waktu SD...) Uang bukanlah sekedar alat tukar, tetapi juga cermin dari perkembangan puncak - puncak peradaban suatu bangsa. Dengan mencermati perkembangan mata uang, kita dapat mengetahui bagaimana kondisi sebuah bangsa dan seluruh perjalanannya...(wew, ingatannya cukup tajam..hehehe...)

Nah, dari definisi tadi muncul rasa penasaran, rasa penasaran itulah yang membuat insting jurnalis saya berjalan mencari tahu 5w +1H dari museum uang purbalingga ini. setelah mewawancari beberapa guide di sana, saya tahu gagasan untuk mendirikan Museum Uang Purbalingga didasarkan atas pemikiran untuk menyelamatkan dan melestarikan benda - benda bersejarah. adalah Drs. H. Triyono Budi sasongko, M.Si (Bupati Purbalingga 2 Periode 2000 - 2010) yang memiliki ide dan gagasan untuk mewujudkan dalam sebuah museum yang kemudian diberi nama Museum Uang Purbalingga.

Visi dari Museum Uang Purbalingga :
Melestarikan Benda - Benda kuno Khsuusnya mata uang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Misi dari Museum uang Purbalingga :
Menjaga benda - benda bersejarah yang bernilai tinggi dari kepunahan
Sebagai sarana pendidikan dan pembeljaran tentang perkembangan sejarah dan budaya
Mendukung daya tarik wisata, utamanya di kawasan wilayah purbalingga.


Banyak sekali mata uang - mata uang yang ditampilkan di Museum ini a.l : Uang jaman Kerajaan,Mata uang jaman perdagangan belanda (VOC), Mata Uang Masa Pendudukan Jepang, Uang Pemerintahan Belanda periode 1946 - 1949, Hingga Uang Kertas Bank Indonesia seri 2000 - 2008. dan ada juga mata uang dari Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, hingga Asutralia. Disana tidak hanya menampilkan mata uang saja, namun juga ada koleksi perangko seri luar negeri, foto - foto purbalingga Tempoe Doeloe,Miniatur Perhau layar phinisi, Miniatur Perajurit Keraton, dan berbagai macam buku - buku tentang Indonesia dan dunia.

Gunting Syafruddin Prawiranegara

Ada beberapa hal yang menarik disana, ada Uang yang berbentuk setengah, ya, setengah. pada masa Mr. Syafruddin Prawira negara, Menteri Keuangan RI Serikat pada saati itu, dengan surat keputusan Menkeu Pemerintah RIS (Kabinet Hatta) nomor PU/1 Tanggal 20 Maret 1950 mengeluarkan kebijakan dramatis yaitu pengguntingan uang De Javasche Bank, hindia Belanda dan NICA (Buka buku SD anda lagi..hahaha..).
Peristiwa yang dikenal dengan "Gunting Syafruddin Prawiranegara" itu menyatakan bahwa guntingan kertas bagian kanan dapat ditukar dengan Obligasi Negara bunga 3 % per tahun, sedangkan untuk guntingan uang kertas bagian kiri dinyatakan masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai 50 % dari nilai semula, hal ini berlaku sampaitanggal 8 april 1950 pukul 18.00. Tindakan ini ternyata berhasil dalam mengurangi Jumlah Uang yang beredar.


Ada juga Mata Uang dari negara Slovenia dengan nilai Nominal 50.000.000.000 (Wew....) menurut guide di Museum ini, saat itu republik Slovenia mengalami krisis, sehingga nilai mata uang disana sangat anjlok, harga barang - barang melonjak tinggi sehingga pemerintah slovenia pada saat itu menerbitkan mata uang dengan nilai nominal yang katanya paling tinggi di dunia. nominal ini memang paling tinggi untuk sebuah mata uang kertas yang pernah diterbitkan di dunia.

Perjalanan saya dan keluarga kali ini sangat bermanfaat dimana pendirian museum ini mengajak kita untuk lebih mengahrgai uang, keberadaan museum uang Purbalingga diharapkan dapat berjalan dalam mendorong sektor pariwisata di purbalingga. Museum uang ini juga sebagai wahana pendidikan bagi masyarakat di samping merupakan wahana rekreasi.

~ Do Work Hard Without Self Interset TO Enhance the Will-Being Of the World ~




Digitalizing : Tantangan Media Elektronik di 2009

Past = Analog, Present = Digital, Future = ?


Yogyakarta, raft282.blogspot.com - 2009 Sudah didepan mata, memang. Sebagai mahasiswa komunikasi yang diaruskan aktif menganalisis apa yang akan terjadi di tahun depan (2009). Adalah Pak Subhan afifi dosen manajemen media saya, yang getol menyuruh para mahasiswanya menulis blog sebagai media pembelajaran.
Nah...Kali saya coba menganalisis "Tantangan Media di 2009" terlintas di benak saya "Era TV Digital"apa sih TV digital itu?
Jangan heran jika suatu saat TV kesayangan yang biasa kita gunakan saat ini tiba-tiba tidak bisa menerima sinyal dan yang muncul hanyalah layar bersemut. Itulah saat dimana kita harus mengucapkan selamat tinggal pada TV analog, karena sudah tidak bisa lagi mengolah sinyal digital yang dipancarkan (broadcast) dan sudah saatnya harus diganti dengan TV digital yang kualitasnya memang jauh lebih baik. Momen dimulainya TV Digital ini menjadi momen terpenting yang menandakan bahwa mulai saat ini data digital akan menjadi "barang gratis" di udara, bukan lagi barang hanya bisa dinikmati via TV cable atau satelit yang harganya tentu tidak murah.

Kenapa sih harus Digital?

TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code). (BeritaIptek.com)


Negara-negara besar yang sudah memulai migrasi ke digital dilakukan secara bertahap sampai akhirnya penyiaran analog seperti sekarang dihapuskan. Bisa saja negeri ini tinggal meniru langkah mereka, tetapi harus diingat negeri ini masih memiliki persoalan kemiskinan yang jauh lebih hebat dari negara-negara maju.(Kompas)
Perlu diperhatikan oleh pemerintah rumusan tentang TV Digital ini, harus bijaksana jangan sampai ada kepentingan yang dipolitisi, memang jika menurut saya rumusan TV Digital ini kalah penting dengan Rumusan Program Konversi dari Minyak tanah ke Gas. bahkan program konversi ini tidak semulus yang diperkirakan pemerintah, masih banyak kendala yang terjadi.

Perkembangan teknologi televisi ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi penting. Kemudahan memperoleh informasi lintas negara semakin menunjukkan globalisasi yang semakin hari semakin melekat pada tiap diri khalayak. Dengan menyikapi perkembangan televisi untuk hal yang positif, maka akan dengan sendirinya teknologi tersebut telah benar-benar bermanfaat.
Pasti ada berbagai pandangan dalam melihat sebuah hal, begitu pula dengan perkembangan televisi kabel. Dengan maraknya penggunaan kabel fiber optik dalam berbagai hal, menyebabkan banyak terjadi penggalian jalan raya sehingga membuat pengguna jalan menjadi tidak nyaman.
Dipandang dari segi sosial budaya, ada yang berpendapat bahwa dengan semakin maraknya penggunaan televisi kabel menyebabkan tayangan-tayangan yang global, khususnya tayangan yang menyajikan kebudayaan barat, menjadi konsumsi masyarakat Indonesia pada khususnya dan menyebabkan terjadinya pergeseran nilai sosial budaya yang dibawa dengan menggunakan tayangan
Perkembangan teknologi akan terus berkembang, inovasi-inovasi terbaru akan terus bermunculan. Manfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk kepentingan positif dan tidak merugikan masyarakat umum. Perkuat nilai religius, sosial, dan budaya yang dianut agar memiliki konsep diri yang kuat, serta tidak mudah diombang-ambingkan oleh perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perkembangan-perkembangan.


Artikel Sejenis

Kata Adalah Senjata Copyright © 2008 by raft282 Template by Dicas Blogger
 

Kata adalah Senjata © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO